Senin, 08 Februari 2010

WAKAFKAN DIRI UNTUK MELAWAN KAUM LIBERAL

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa Kaum Liberalis mengemban tugas untuk melemahkan kekuatan Islam , serta menimbulkan perpecahan ditengah-tengah kaum muslimin. Maka kita harus mewakafkan diri kita untuk berjuang menghadang kekuatan mereka. Kita harus yakin bahwa Allah bersama kita dan menolong kita Dia tidak akn membiarkan agama ini di cabik-cabik mereka, sebagaimana janjinya dalam Al-Qur'an :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
“Hai, orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7)
وَلا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الأبْصَارُ
“Dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak (yaitu hari qiyamat).”
(QS Ibrahim: 42)

Kaum Liberalis sadar benar, dan telah membuktikan, bahwa sepanjang sejarah kekuatan kaum muslimin terletak pada keimanan dan tawakkal mereka kepada Allah Ta’ala, yang didukung oleh amal shaleh yang senantiasa mereka jalankan. Dan mereka sadar bahwa selama kaum muslimin berpegang teguh dengan keimanan yang benar dan mengamalkan syari’at yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam, mereka tidak akan mampu menaklukkan kaum muslimin.
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah, berkata: “Tatkala kemunafikan, amaliah bid’ah, kemaksiatan -yang semua itu bertentangan dengan ajaran Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam- telah merajalela di masyarakat mereka (dinasti Umawiyyah dan Abbasiyah), maka musuh dapat menguasai mereka, sehingga orang-orang Romawi yang beragamakan Nasrani berani berkali-kali menyerang daerah Syam, dan Al Jazirah, dan akhirnya mereka berhasil menguasai benteng-bentang pertahanan Syam satu demi satu, hingga pada akhir abad keempat mereka berhasil menguasai Baitul Maqdis. Kemudian selang tak berapa lama setelah itu, mereka mengepung kota Damasqus. Dan penduduk Syam kala itu dalam situasi yang sangat buruk, kebanyakan mereka satu dari dua alternatif berikut: orang kafir Nasrani atau orang munafik lagi musyrik. Hingga akhirnya tampillah Nuruddin As Syahid sebagai pemimpin, kemudian ia mengajarkan dan menegakkan ajaran Islam, dan memerangi musuh-musuhnya…..Dan demikian juga halnya kaum muslimin di belahan bumi bagian timur, tatkala mereka menegakkan syari’at Islam, mereka mendapatkan pertolongan dari Allah dalam melawan musuh-musuh mereka dari kalangan orang-orang Turki, India, Cina dan lainnya. Dan tatkala mereka telah melakukan berbagai perlakuannya, berupa amaliah bid’ah, kesyirikan, dan berbagai kemaksiatan, maka orang-orang kafir berhasil menguasai mereka. ….Dan diantara penyebab keberhasilan pasukan Tar-tar masuk ke negri kaum muslimin ialah merajalelanya berbagai amaliah kesyirikan, kemunafikan, dan bid’ah, sampai-sampai Fakhrurrazi menulis bukunya yang mengajarkan peribadatan kepada bintang, berhala, dan metode-metode ilmu sihir, buku itu ia beri nama: “Al Sirr Al Maktum Fi Al Sihr wa Mukhothabah Al Nujum ".[1]
[1] - Ibnu Taimiyyah, Majmu’ Fatawa, jild 13, hal.178-182