Jumat, 23 April 2010

DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

A. Dasar Pendidikan Islam

Setiap usaha, kegiatan dan tindakan yang di sengaja untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan tempat berpijak yang baik dan kuat. Oleh karena itu pendidikan agama Islam sebagai suatu usaha membentuk manusia, harus mempunyai landasan bagi semua kegiatan didalamya. Yang dimaksud dengan dasar pendidikan adalah pandangan hidup yang melandasi seluruh aktivitasa pendidikan. karena dasar menyangkut masalah ideal dan pundamental, maka diperlukan landasan pandangan hidup yang kokoh dan konprehensif, serta tidak mudah berubah, karena diyakini memiliki kebenaran yang telah teruji oleh sejarah. Kalau nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang dijadikan dasar pendidikan itu bersifat relative dan temporal maka pendidikan mudah terombang-ambing oleh kepentingan dan tuntutan sesaat yang bersifat teknis dan pragmatis[1]

Dalam pendidikan Islam setidaknya ada dua landasan yang mendasarinya, yaitu dasar ideal dan operasional. Dengan dasar ideal diharapkan agar semua pelaksanaan pendidikan Islam searah dengan tujuan pokok hidup manusia , sehingga apapun kegiatan yang dilakukan dalam pendidikan tidak menyalahi dasar-dasar aslinya. Sementara dasar opersional merupakan pengejawantahan dari dasar ideal.[2]

Dasar Ideal Pendidikan Agama Islam secara garis besar ada tiga yaitu: Al-qur`an, As-sunnah, dan Ijtihad. Menetapkan al-Qur’an dan As-sunnah dan Ijtihad sebagai dasar pendidikan Islam bukan hanya dipandang sebagai kebenaran yang didasarkan pada keimanan semata. Namun justru karena kebenaran yang terdapat dalam dasar tersebut dapat diterima oleh nalar manusia dan dibolehkan dalam sejarah atau pengalaman kemanusiaan.

Al-Qur'an merupakan dasar pokok bagi pendidikan Islam, karena di dalamnya memuat konsep-konsep hakekat manusia, hakekat pengetahuan, metodologi pendidikan, akhlak, dan konsep pendukung lainnya.

Sementara As-Sunnah merupakan pedoman operasional bagi pelaksanaan Al-Qur'an , karenanya dapat dikatakan bahwa Rasulallah saw merupakan tokoh sentral dalam pendidikan Islam, dimana ajaran-ajarannya mencakup totalitas masyarakat.

Sedangkan Ijtihad merupakan pembaharu yang menyesesuaikan perubahan zaman. Sehingga dinamika pendidikan Islam tidak jumud berjalan ditempat, akan tetapi berjalan kearah depan yang lebih baik dan dinamis.

Adapun dasar operasional pendidikan Islam menurut Hasan langgulung setidaknya ada enam dasar :

Pertama, asas histori yang mempersepsi si pendidik dengan hasil-hasil pengalaman pendidikan masa lalu, dengan undang-undang dan peratura-peraturannya,batas-batas dan kekurang-kekurangannya. Asas-asas sejarah ini meliputi sebagian ilmu sejarah dan arkeologi, dokumen-dokumen, dan benda-benda tertulis yang dapat menolong menafsirkan pendidikan dari segi sejarah dan peradaban.

kedua, asas sosial yang memberinya kerangka budaya dari mana pendidikan itu bertolak dan bergerak, memindah budaya, memilih dan mengembangkannya.asas ini meliputi sebagian ilu sosiologi dan kependudukan, antropologi,dan etnologi, yang dapt menfsirkan masyarakat dan kumpulan, milleieu dan penduduk, sosialisasi dan perubahan dan lain-lain.

ketiga,asas-asas ekonomiyang memberinya perspektif tentang potensi-potensi manusia dan keuangan serta materi dan persiapan yang mengatur sumber-sumbernya dan bertanggung jawab terhadap anggaran belanjanya. Asas ini meliputi sebagian ilmu ekonomi dan accounting, budgeting dan perencanaan yang dapat menolong dalam investasi yang lebih ideal, pulangan yang lebih memuaskan dan kemampuan yang lebih tinggi.

keempat asas politik dan administrasi yang memberinya bingkai dari mana ia bertolak untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan dan rencana yang telah dibuat. asas ini meliputi sebagian ilmu administrasi dan organisasi, undang-undang dan perundang-undangan yang dapat menafsirkan susunan organisasi pendidikan dan mengarahkan geraknya.

kelima,asas-asas psikologis yang memberinya informasi tentang watak pelajar-pelajar , guru-guru, cara-cara terbaik dalam praktik, pencapaian dan penialaian dan pengukuran biologi, fisiologi,dan komunikasi yang sesuaiuntuk memahami pengajaran dan proses belajar, perkembangan dan pertumbuhan, kematangan,kemampuan dan kecerdasan,persepsi,dan perbedaan perseorangan, minat, dan sikap.

Keenam,asas filsafat yang berusaha memberinya kemampuan untuk memilih yang lebih baik, member arah suatu system, mengontrolnya dan member arah kepada semua asas-asasyang lain.asas ini meliputi sebagian ilmu etika dan estetik, ideology dan logika untuk memberi arah kepada pengajaran dan menyelaraskan interasi-interaksi masing-masing, menyusun sistemya sesudah diteliti dan di kritik, dianalisisdan dibuat sintesis[3]











B. Tujuan Pendidikan Islam

Tujuan pendidikan merupakan masalah inti dalam pendidikan, dan saripati dari seluruh renungan pedagogik. Dengan demikian, tujuan pendidikan merupakan faktor yang mewarnai hitam putihnya suatu pendidikan, dan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa. sehingga dari sini perlu adanya perumusan tujuan pendidikan yang maksimal, tegas, jelas, sebelum semua kegiatan pendidikan dilaksanakan.

Tujuan pendidikan Islam adalah untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan kepribadian manusia. Secara menyeluruh dan seimbang yang dilakukan melalui latihan jiwa, akal pikiran, diri manusia yang rasional, perasaan dan indra, karena itu, pendidikan hendaknya mencakup pengembangan seluruh aspek fitrah peserta didik, aspek spiritual, intelektual, imajinasi, fisik, ilmiah dan bahasa, baik secara individual maupun kolektif, dan mendorong semua aspek tersebut berkembang ke arah kebaikan dan kesempurnaan. Tujuan terakhir pendidikan muslim terletak pada perwujudan ketundukan yang sempurna kepada Allah SWT, baik secara pribadi kontinuitas, maupun seluruh umat manusia. (Samsul Nizar, 2002:38).

Menurut Abuddin Nata, tujuan pendidikan islam, terkait dengan visi kerasulan para nabi mulai dari visi kerasulan nabi adam hingga kerasulan nabi Muhammad saw, yaitu membangun sebuah kehidupan manusia yang patuh dan tunduk kepada Allah. (Abuddin Nata, 2005 : 20 )

Menurut al Syaibani, tujuan pendidikan Islam adalah :

1. Tujuan yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan yang berupa pengetahuan, tingkah laku masyarakat, tingkah laku jasmani dan rohani dan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup di dunia dan di akhirat.

2. Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat, tingkah laku individu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, memperkaya pengalaman masyarakat.

3. Tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai profesi, dan sebagai kegiatan masyarakat. (al Syaibani, 1979 : 399 )



Selanjutnya Ibn Khaldun seorang sosiolog terkemuka , memberikan batasan tujuan pendidikan Islam dengan dua klasifikasi : pertama , tujuan ukhrawi yang ingin membentuk seseorang agar dapat melakukan kewajiban hidupnya kepada Allah . kedua , tujuan duniawi yang menyiapkan manusia agar dapat menghadapi semua problema kehidupan supaya kehidupannya lebih layak dan bermanfaat bagi orang lain. ( M.Athiyah Al-Abrasi, 1969 : 28 ). Batasan ini menunjukkan bahwa Ibn Khaldun berbicara sebagai sosiolog karena itu masyarakat merupakan obyek utama dalam pendidikan Islam.

Demikian juga Al-Ghazali seorang sufi popular, menekankan tujuan pendidikan Islam pada kesempurnaan manusia untuk bertaqarrub kepada Allah, serta kesempurnaan manusia untuk hidup bahagia di dunia dan akherat. ( Fathiyah Hasan Sulaiman , 1986 ). Sedangkan Al-Abrasyi sebagai neoghazalisme menekankan tujuan pendidikan pada pembentukan moral yang tinggi , karena pendidikan moral merupakan jiwa dari pendidikan Islam, dengan tidak mengabaikan pendidikan jasmani , akal dan ilmu praktis. (Al-Abrasyi, 1969 : 30 )

Kemudian DR. Abdul Rasyad Ibn Abd Aziz yang menukil dari beberapa pendapat para ahli , akhirnya beliau menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah adanya taqarrub kepada Allah melalui pendidikan Akhlak dan menciptakan individu untuk memiliki pola piker yang lmiyah dan pribadi yang paripurna , yakni pribadi yang mampu mengaplikasikan agama, ilmu, amal , guna mencapai ketinggian derajat dalam berbagai diensi kehidupan. (Abdul Rasyad Ibn Abd Aziz, 1975 : 231 )

Dalam Kongres Pendidikan Islam se Dunia di Islamabad tahun 1980 merumuskan : “Education should aim at the balanced growth of total personality of man through the training of man’s spirit, intellect the rational self, feeling and bodily sense. Education should there for cater for the growth of man in all its aspect, spiritual, intellectual, imaginative, physical, scientific, linguistic, both individually and collectively, and motivate, all these aspect toward goodness and attainment perfection. The ultimate aim of education lies in the realization of complete submission to Allah on the level of individual. The community and humanity at larga.”

Demikian juga Rumusan hasil keputusan seminar pendidikan Islam se Indonesia tanggal 07 sampai dengan 11 mei 1960 di Cipayung, Bogor. Menyebutkan “Tujuan pendidikan Islam adalah menanamkan takwa dan akhlak serta menegakan kebenaran dalam rangka membentuk manusia berpribadi dan berbudi luhur menurut ajaran Islam.” Dari uraian diatas dapatlah di simpulkan bahwa pendidikan Islam mempunyai tujuan yang luas dan dalam, seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial yang menghamba kepada khaliknya dengan dijiwai oleh nilai-nilai ajaran agama. Oleh karena itu pendidikan Islam bertujuan untuk menumbuhkan pola kepribadian manusia yang bulat melalui latihan kejiwaan kecerdasan otak, penalaran, perasaan dan indera. Pendidikan ini harus melayani pertumbuhan manusia dalam semua aspek, baik aspek spiritual, intelektual, imajinasi, maupun aspek ilmiah, (secara perorangan maupun secara berkelompok). Dan pendidikan ini mendorong aspek tersebut ke arah keutamaan serta pencapaia kesempurnaan hidup. Tujuan ini merupakan cerminan dan realisasi dari sikap penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah, baik secara perorangan, masyarakat, maupun sebagai umat manusia keseluruhannya. Sebagai hamba Allah yang berserah diri kepada Khaliknya, ia adalah hamba-Nya yang berilmu pengetahuan dan beriman secara bulat, sesuai kehendak pencipta-Nya untuk merealisikan cita-cita yang terkandung dalam firman Allah SWT, Qs. Al-Anam: 162 Artinya: “Katakanlah, sesungguhnya salatku dan ibadahku dan hidupku serta matiku hanya untuk Allah, Pendidikan sekalian alam.”

Dari pembahasan diatas, maka dapat penulis simpulkan bahwa tujuan pendidikan islam pada hakikatnya adalah :

Terwujudnya manusia sebagai hamba Allah di muka bumi yang berakhlak mulia. pendidikan haruslah memanusiakan manusia, membantu menjadikan seluruh manusia untuk menemukan fitrahnya.

وإنما الأمم الأخلاق ما بقيت * فإن هم ذهبت أخلاقهم ذهبوا

Sesunggunya umat suatu bangsa itu ditentukan oleh akhlaknya, jika akhlak telah hilang dari mereka maka hilang pula kejayaanya.[4]