Selasa, 08 Juli 2014
MISKIN HAKIKI
ليس المسكين بهذا الطواف الذي يطوف على الناس فترده اللقمة واللقمتان والتمرة
والتمرتان قالوا فما المسكين يا رسول الله قال الذي لا يجد غنى يغنيه ولا يفطن
الناس له فيتصدق عليه ولا يقوم فيسأل الناس ( رواه مالك )
Orang yang miskin bukanlah orang yang yang berkeliling kesana kemari untuk
meminta sesuap atau dua suap nasi, atau sebutir dua butir kurma.
Parasahabat bertanya : Ya Rasulallah …siapa orang miskin yang sesungguhnya ?
Orang miskin yang sesungguhnya adalah orang yang tidak pernah kaya dengan
kekayaannya, manusia tidak memuliakannya, justru bersedekah padanya, dia tidak
bangkit untuk memberi, malah ia meminta - minta kepada manusia.( HR. Malik)
Mungkin anda mengira bahwa orang yang tinggal di lorong-lorong jembatan,
tidurnya beralaskan koran, makanannya nasi tanpa lauk, siang kepanasan, malam
kedinginan, hujan kebocoran, adalah orang miskin. Perkiraan seperti itu belum
tentu benar; karena boleh jadi ia miskin harta akan tetapi belum tentu ia miskin
jiwanya.
Betapa banyak milyader berdasi yang miskin karena jiwanya tidak merasa cukup,
dan betapa banyak jutawan yang fakir jiwa karena diperbudak ambisinya. Orang
miskin bukanlah orang yang fakir harta atau kedudukan, akan tetapi orang yang
miskin sesungguhnya adalah orang yang fakir hatinya yang tidak merasa cukup
dengan hartanya, dan fakir pengetahuanya terhadap petunjuk agama.
Ibnu Rajab mengatakan :
ولاتحسبن الفقر من فقد الغنى
ولكن فقد الدين من أعظم الفقر
Jangan anda mengira bahwa kefakiran adalah hilangnya kekayaan, akan tetapi
hilangnya agama adalah sebesar-besarnya kefakiran.
orang yang kaya adalah orang yang merasa cukup dengan Allah Sementara orang yang
fakir adalah orang yang merasa cukup dari selain Allah.
Mereka yang hidup dalam keadaan sempit bukan berarti sempit hatinya, dan belum
tentu juga orang yang lapang kehidupannya, lantas lapang hatinya. Rumah yang
sempit tidak mampu menyempitkan hati yang lapang, dan rumah yang luas tidak
mampu meluaskan hati yang sempit. Itu semua kembali kepada hati masing-masing,
semakin lapang hati kita, semakin lapang hidup kita. Dan begitu juga sebaliknya,
semakin sempit hati kita berarti semakin bertambah sempit kehidupan kita.
Syaih Abdul Qodir Al-Jaelani berkata : Orang yang kaya adalah orang yang merasa
cukup dengan Allah dan berhubungan dengan-Nya. Sementara orang yang fakir adalah
orang yang jauh dari Allah dan merasa cukup dari selain Dia. ( Alfathu
Ar-Rabbani)
Jadi, orang yang menjadikan Allah sebagai satu-satunya sandaran, maka ia akan
selalu merasa kaya, sedangkan orang yang menjadikan harta sebagai sandaran, maka
ia akan selalu merasa miskin.
Mari kita perkaya diri, dengan berbondong-bondong menuju rahmat Allah yang
begitu luas, mencari ridlo-Nya dengan memperbanyak amal shaleh, karena orang
yang dekat dengan-Nya. Dialah orang yang akan dicukupi kehidupanya. Hasbunallah
wani’mal wakil, Allahlah yang telah mencukupi segala kebutuhan kita, dan dialah
sebaik-baiknya dzat yang mewakili, ni’mal maula wa ni’man nasir, dialah Allah
sebaik-baiknya kekasih dan penolong.
Jangan sampai kita menjadi orang yang merasa cukup dengan selain Allah, karena
hal itu menjadikan fakirnya jiwa kita, lemahnya iman kita, gundahnya hidup kita,
dan itu semua akan mendekatkan kita kepada keputus asaan.
Orang yang jatuh miskin adalah orang yang membawa segunung amal di akhirat ,
kemudian diambil oleh orang lain sebagai ganti kedzalimanya di dunia Silahkan
anda memiliki kekayaan duniawi, tapi ingat harus sesuai dengan prosedur yang
benar dan diridloi Allah. Dan jangan sampai kekayaan yang kita miliki, merupakan
hasil dari mendzalimi orang lain, karena hal itu akan menjadikan kita bangkrut
di akhirat.
Perlu anda ketahui ada orang yang jatuh miskin karena bangkrut diakhirat nanti.
Siapakah dia? Yaitu Al-Muflis. Siapakah Al-Muflis itu? Mari kita simak
jawabannya di bawah ini :
Rasulullah SAW bertanya kepada sahabatnya : “ Wahai sahabatku siapakah
orang yang bangkrut itu ( Al-muflis) ? Para sahabat menjawab : “Yaitu orang yang
tidak memiliki emas dan perak”. Kemudian Rasulullah bersabda : “ Orang yang
bangkrut itu adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala
shalat,puasa, zakat dan sedekah, kemudian datang orang-orang yang pernah
didzaliminya untuk meminta ganti kepadanya. Sehingga habis semua pahalanya,
bahkan dosa-dosa orang yang pernah didzaliminya dipikulkan kepadanya, dan
kemudian ia dilempar keneraka. Inilah orang yang bangkrut. ( HR. Muslim)
KAYA HAKIKI
KAYA HATI
ليس الغنى عن كثرة العرض، ولكن الغنى غنى النفس
Tidaklah kaya itu sebab banyaknya harta
Akan tetapi, kaya sesungguhnya adalah kaya hatinya.
.(HR. Bukhori Muslim )
Orang kaya harta sangatlah banyak dibelahan bumi ini, tetapi sangat sedikit
orang yang kaya jiwanya, padahal itu adalah kaya yang hakiki.
Sebagian orang memandang bahwa harta kekayaan adalah jaminan kebahagiaan hidup,
jaminan masa depan. Itu adalah keyakinan yang salah; karena banyak sekali orang
yang setres justru karena hartanya.
Rasulullah SAW mengukur kekayaan seseorang bukan ditentukan pada hartanya, akan
tetapi ditentukan oleh hatinya. Bermobil mewah akan tetapi dari hasil menipu
orang lain, atau mendzalimi teman sendiri, hakikatnya ia adalah miskin. Rumah
berlantai sembilan dengan fasilitas lengkap dan serba lux, akan tetapi dari
hasil korupsi itu juga disebut orang miskin. Berduit banyak milyaran rupiah
bahkan triliyunan, akan tetapi dari hasil membobol bank itu juga miskin.
Bukanlah harta yang menjadikan mereka kaya akan tetapi mental benalulah yang
menjadikan mereka miskin.
Orang yang qona’ah selalu lapang, walau dalam kondisi sempit Lebih baik tinggal
di rumah gubuk beratapkan daun rumbia, yang dihiasi lantunan ayat-ayat Al-Qur’an
dengan hati yang qona'ah, itu lebih baik dari pada kaya yang tidak sewajarnya.
Karena hati yang qonaah selalu tersenyum walaupun dalam posisi yang terjepit,
gubuk yang sempit tidak mampu menjadikanya sesak nafas, karena dadanya lapang
dari kesempitan. Betapa banyak orang yang berumah luas dilengkapi taman yang
indah, akan tetapi terasa sempit oleh karena hatinya yang sempit.
ارض بما قسم الله لك تكن أغن الناس
Syukurilah terhadap apa yang anda miliki, maka kamu akan menjadi manusia yang
paling kaya.
( HR. Ahmad)
Orang yang kaya adalah orang yang bisa mensyukuri apa yang ia miliki saat ini
Sesuap rizki yang halal itu lebih baik dari gunung emas yang haram. Memikul kayu
bakar untuk kemudian dijual di pasar, itu lebih baik dari pada berpenghasilan
seratus ribu perhari, akan tetapi dari hasil meminta-minta orang lain di
persimpangan jalan, atau berpenghasilan sepuluh juta rupiah perhari, akan tetapi
dari hasil menipu.
لأن يأخذ أحدكم أحبله ثم يأتي الجبل، فيأتي بحزمةٍ من حطبٍ على ظهره فيبيعها، فيكف
الله بها وجهه، خيرٌ له من أن يسأل الناس، أعطوه أو منعوه.
Hendaklah kalian mengambil kampak, kemudian mendaki gunung ( untuk mencari kayu
bakar), kemudian memikulnya diatas punggung, dan Allah mencukupinya dengan
penghasilannya.Itu semua lebih baik daripada meminta-minta kepada manusia,
padahal kadang mereka memberi dan kadang menolak. ( HR. Buhari )
Alangkah nikmatnya, makan dari keringat yang halal Perlu anda ketahui nabi daud
tidak mau makan kecuali dari hasil keringat sendiri, demikian pula nabi Zakaria
dia tidak malu menjadi tukang kayu walaupun statusnya adalah sebagai seorang
Nabi dan Rasul.
عن أبي عبد الله الزبير بن العوام رضي الله عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: كان
داود عليه السلام لا يأكل إلا من عمل يده
Diriwayatkan dari Zubair bin Awwam, Rasulullah SAW bersabda : Bahwa Nabi Dawud
tidak makan kecuali dari hasil keringatnya sendiri ( HR. Bukhori )
وعنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: كان زكريا عليه السلام نجاراً.
Diriwayatkan dari Zubair bin Awwam, Rasulullah SAW bersabda : “ Bahwa Nabi
Zakaria adalah seorang tukang kayu. ( HR. Muslim )
اللهم اجعل غنانا في أنفسنا
Ya..Allah, jadikanlah kekayaan kami pada hati kami
(HR. Waki’ bin Jarrah )
JANGAN TAMAK
JANGAN TAMAK
TERHADAP RIZKI ORANG LAIN
WWè N
`éPVÞWÙWTWT WÚ WÔJðµWTÊ JðS/@
-YãY `ØRÑðµ`ÅW uøVÕWÆ &w´`ÅW
XÓWQX£ÕPYÖ t~Y±WTß QWÙQYÚ $N
éSW©WT`{@
Yò:W©QYÞÕYÖWè t~Y±WTß QWÙQYÚ
&WÜ`iTTW©WT`{@
N
éSTÕWLùpTªWè JðW/@
ÝYÚ ,-%YãYÕpµWTÊ QWÜ
M JðW/@
fûW{
QXÔRÑY ]òpøW® _Ù~YÕWÆ (32)
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada
sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang
laki-laki ada bagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita
(pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah
sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.
(QS. An-Nisa’ : 32 )
Saudaraku..
Mari berhitung seberapa banyak nikmat Allah yang menempel pada badan kita hari
ini, saat ini ,detik ini , banyak bukan? Mengapa kita masih menyempatkan diri
menghitung nikmat yang ada di tangan orang lain? dan mengapa kita suka
membanding-bandingkannya?
Bukankah setiap orang memiliki bagian rizki masing-masing ! ada yang dilebihkan
oleh Allah, ada yang sederhana, dan ada pula yang serba kekurangan. Semua itu
pasti ada pesan hikmah yang ingin disampaikan oleh Allah kepada manusia. Namun
sayang hanya sedikit diantara mereka yang mengetahuinya.
Coba bayangkan, seandainya seluruh manusia kaya semua, atau miskin semua, tentu
tatanan sosial tidak akan berjalan. Disebut kaya karena ada yang miskin, dan
demikian pula disebut miskin karena ada yang kaya.
Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan antara
yang satu dengan yang lainnya. Tidak mungkin seseorang mencukupi kebutuhan
hidupnya seorang diri, pasti ia membutuhkan sesamanya. Contoh kecil saja, baju
yang kita pakai itu sebenarnya melalui proses yang panjang, yaitu kita
membutuhkan petani yang menanam kapas, setelah panen kita membutuhkan pabrik
pemintal benang, setelah jadi kain kita butuh penjahit, setelah jadi baju kita
butuh distributor dan seterusnya sampai ketangan kita.
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلَائِفَ الْأَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ
دَرَجَاتٍ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ
Dan Dialah Allah yang telah menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi dan Dia
meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk
mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat
cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (
QS. Al-An ‘am : 165 )
نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا
بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا
Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia,
dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa
derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat
Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. ( QS. Az-Zuhruf : 32 )
Imam Hasan Al- Bashri berkata :
Aku tahu rizkiku tidak mungkin tertukar dengan rizki orang lain, karenanya
hatiku tenang.
Aku tahu Amal-Amalku tidak bisa digantikan oleh orang lain,
maka kusibukkan diriku bekerja dan beramal.
Aku tahu Allah selalu melihatku,
karenanya aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat.
Aku tahu kematian menantiku,
maka kupersiapkan bekal untuk berjumpa dengan tuhanku.
Ketahuilah saudaraku, rasa iri akan menyempitkan rongga jantungmu, menyesakkan
nafasmu, dan mebunuhmu secara perlahan-lahan. Dan yang lebih berbahaya lagi,
hangusnya amal shalehmu, sebagaimana hangusnya kayu bakar yang dilalap api yang
membara, sia-sialah ia, seperti abu yang berterbangan ditiup angin kencang.
Cobalah sejenak anda renungkan, iri yang bersemayam di hati anda, semua itu akan
membuat anda menjauh dari persahabatan, dan manusia juga tidak mau bersahabat
dengan anda. Maka berzuhudlah ( tidak tamak ) terhadap apa yang ada di tangan
orang lain. Dan segera miliki sifat qonaah terhadap apa yang anda miliki
sekarang, niscaya orang lain akan mencintai anda.
Seseorang mendatangi Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau
berkata : Wahai Rasulullah !Tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang jika aku
kerjakan, Allah dan manusia akan mencintaiku, maka beliau bersabda: Zuhudlah
terhadap dunia maka engkau akan dicintaiAllah dan zuhudlah terhadap apa yang ada
pada manusia maka engkauakan dicintai manusia. (Hadits hasan riwayat Ibnu Majah)
.
Sekali lagi buanglah jauh-jauh sifat iri terhadap kenikmatan orang lain, karena
Islam memperbolehkan iri hanya pada dua hal saja, yaitu : boleh iri kepada orang
yang dermawan yang menghabiskan hartanya di jalan Allah, dan boleh iri kepada
orang alim yang mengamalkan ilmunya. Sebagaimana hadits Rasulullah di bawah ini
;
لا حسد إلا في اثنتين : رجل آتاه الله مالا ، فسلطه على هلكته في الحق . ورجل آتاه
الله الحكمة ، فهو يقضي بها ويعلمها
Tidaklah hasud (iri) itu diperbolehkan kecuali didalam dua hal : 1. Orang yang
dikaruniai harta, kemudian dihabiskan dijalan kebenaran, 2. Orang yang diberi
ilmu kemudian ia amalkan dan mengajarkannya.( HR. Bukhori Muslim ).
ANGAN CEMASKAN RIZKIMU
JANGAN CEMASKAN RIZKIMU
Saudaraku…
Rizki sudah ada yang mengatur, janganlah anda cemas, ketika tiba gilirannya ia
pasti datang. Tugas anda hanya cukup berusaha untuk menjemputnya, dan Allahlah
yang akan menentukan hasilnya.
Jangan sampai anda menyibukkan diri pada apa yang telah dijamin oleh Allah
berupa rizki, sementara anda lupa terhadap kewajiban yang telah Allah bebankan
kepada anda berupa ibadah dan menghambakan diri hanya kepadaNya.
Bukankah rizki seseorang tidak pernah tertukar ! bukankah Allah telah memberikan
rizki kepada janin ketika ia masih berada dalam rahim sang ibu ! Tanpa ia
harus memintanya. Allah Maha Tahu wahai saudaraku…, sebelum janin dilahirkan di
muka bumi ini, Allah telah menyambutnya dengan rizki yang siap saji yaitu air
ASI sang ibu yang penuh vitamin dan gizi, dan itulah sebaik-baiknya rizki bagi
jabang bayi. Subhanallah Maha Suci Allah yang maha mengetahui kebutuhan
hamba-Nya sebelum kebutuhan itu datang.
Rasulullah SAW bersabda :
”Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai
setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah
selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh
hari.
Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia
diperintahkan untuk menetapkan 4 perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya,
amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. (Riwayat Bukhori dan Muslim).
Ya, semuanya diberi rizki oleh Allah, tanpa terkecuali satupun, Ia maha tahu
dengan kebutuhan kita, mana mungkin Allah meninggalkan hamba-Nya dengan sia-sia.
Mana mungkin hamba yang terlahirkan dibiarkan begitu saja tanpa rizki.
Sedikit banyak yang kita terima adalah baik dimata Allah, sedikit yang disyukuri
seakan menjadi banyak karena denganya ia menjadi berkah, dan sebaliknya banyak
dimata orang yang rakus ibarat sebutir pasir yang menempel dipelupuk mata.
Rezeki itu adalah fadl ( anugerah) dari Allah bukan dari hasil rekayasa akal,
seandainya rizki itu tergantung pada akal tentu makhluk yang tidak berakal
(binatang) tidak mendapatkan rizki, akan tetapi kenyataannya semua makhluk
diberi rizki oleh Allah tanpa terkecuali.
Abu tammam berkata :
ولو كانت الأرزاق تجري على الحجا
هلكن إذا من جهلهن البهائم
Seandainya rizki itu mengalir ditangannya orang yang berakal saja, tentu
binatang ternak akan mati karenanya.
Allah telah membagi rizki dengan seadil-adilnya, karena Ia maha tahu akan
kebutuhan hambanya. Jika seandainya semua mahluk diberikan rizki melebihi
kebutuhannya, tentu saja mereka tidaklah bertambah melainkan kekufuran dan
melampaui batas.
óéTVÖWè W¸W©WT JðS/@
WË`¦QX£Ö@
-YâY WYÅYÖ N
óéTWçÅWTVÖ Á X³`¤KKVô@
ÝYÑHTVÖWè SÓQX¥WÞTSTÿ x¤WWÍY WQÚ S&ò:WWTÿ ISãTPVßMX
-YâY WYÅY =S¤kYW
c¤kY±W
Dan jika Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan
melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya
dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi
Maha Melihat. ( QS. As-syura : 27 )
Maka dari itu, jangan anda mengeluh, dengan yang anda miliki saat ini. Cobalah
sejenak perhatikan perilaku cicak yang tidak pernah cemas dalam urusan rizkinya,
ia tidak pernah protes kepada Allah dalam urusan rizki, dan tidak pernah pula
mengatakan “ Ya Allah mengapa Engkau menjadikan nyamuk sebagai rizkiku, nyamuk
memiliki sayap, sedang saya tidak memilikinya “ .
Jangan sampai anda termasuk golongan manusia dibawah ini :
QWÜMX
WÝHTW©ßMXô@
WÌYÕS [ÆéSTÕWå (19)
V¢XM
SãJðT©WÚ QS£PVÖ@
_ÆèS¥W
(20)
V¢XM
Wè SãJðT©WÚ S¤`kW<Ö@
[TTÆéSTÞWÚ (21)
Sesungguhnya manusia itu diciptakan dalam keadaan berkeluh kesah, ketika
tertimpa kesempitan maka ia meratap, dan jika mendapat kelapangan maka timbul
sifat kikirnya. ( QS. Al- Ma’arij : 19-21 )
Tabiat manusia memang banyak keluh kesahnya, dia tidak sabar akan kesempitan
sejenak yang menimpanya, dan ketika datang kelapangan dia bertambah aniaya.
Seandainya ia tahu bahwa disetiap kesempitan ada kelapangan, tentu ia tidak
berburuk sangka terhadap anugerah Allah yang maha luas, dan seandainya ia tahu
bahwa disetiap kelapangan ada hak yang harus ditunaikan tentu dia tidak akan
kikir.
INI ADALAH ANUGRAH TUHANKU
W¡HTWå ÝYÚ XÔpµWTÊ øQYTTW¤ õøYTßWéRÕ`W~YTÖ S£RÑ`®VK
ò ó×KV
S$£SÉ`{KV
Ini anugerah tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur ataukah kufur (QS.
Anaml : 40 )
Ini adalah ucapan nabi Sulaiman saat mendapat anugrah dari Allah. Mungkin anda
masih ingat akan kisah Nabi Sulaiman, yaitu ketika Allah memberikan kepadanya
anugerah yang sangat luarbiasa. Coba bayangkan ia adalah manusia yang diberi
kemampuan untuk berkomunikasi dengan bangsa binatang, Ia mampu memahami bahasa
semut, burung hud-hud, Ia juga sosok manusia yang mampu mengendalikan angin,
menundukkan bangsa jin dan yang tidak kalah penting kekayaan dan kekuasaannya
melimpah ruah.
Namun dengan segala kelebihan yang ia miliki, ia hanya mengatakan : “Ini semua
adalah anugrah Tuhanku, apakah aku mensyukurinya atau mengkufurinya “. Ya…Inilah
ucapan yang sangat terpuji yang seharusnya keluar dari mulut orang yang
mendapat kenikmatan. Karena pada hakikatnya hasil rezeki yang kita dapatkan
bukan hanya sekedar dari jerih payah usaha kita, akan tetapi itu semua datang
dari anugerah Allah. Tanpa adanya anugerah Allah, tidak mungkin semua itu
menjadi milik kita.
Jangan seperti Qorun yang mengingkari anugerah Allah, karena ia merasa bahwa
semua harta yang ia miliki adalah hasil olah fikir dan keringatnya sendiri,
tidak ada campur tangan Allah. Dengan sombong ia mengatakan: “Sesungguhnya aku
memiliki harta, itu karena ilmu yang ada padaku”. Naudzu billah min dzalik.
Dan ingatlah bahwa ketika kita bersyukur, sesungguhnya kita sedang mensyukuri
diri kita sendiri.
ÝWÚWè W£VÑW® WÙPVTßXMWTÊ S£RÑpTWTÿ -$YãY©pTÉWÞYTÖ ÝWÚWè W£WÉW{ QWÜXMWTÊ
øQYTTW¤ ÂtøYÞWTçÆ cØÿX£VÒ (40)
Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan)
dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha
Kaya lagi Maha Mulia". (QS. Anaml : 40 )
Nikmat yang ada pada kita, akan langgeng dan bertambah jika mau bersyukur ;
karena jalan satu-satunya untuk menjaga nikmat, hanyalah dengan bersyukur, dan
mengakui keberadaan anugerah Allah, yang begitu banyak, yang menempel pada diri
kita. Bahkan semua ibadah yang rutin kita lakukan, mulai dari sholat, puasa,
sodaqoh, infaq, sampai kepada hal-hal yang berhubungan langsung dengan muamalah
sehari-hari, itu semua adalah anugerah-Nya.
Tidak dibenarkan mengaku sebagai orang yang ahli beribadah, walaupun pada
kenyataannya ia rajin beribadah, atau mengaku sebagai orang yang alim, walaupun
pada kenyataannya ia memiliki banyak ilmu dan pengetahuan. karena ia tidak
sadar, bahwa pada hakekatnya ibadah yang ia lakukan adalah anugerah Allah dan
ilmu yang ia miliki adalah ilmu Allah.
Mudah bagi Allah menyesatkan kepada siapa saja yang Ia kehendaki, dan memberi
petunjuk kepada siapa saja yang Ia kehendaki. Maka sangat beruntung sekali, jika
kita termasuk orang yang mendapat nikmat hidayah Allah, karena hidayah adalah
nikmat yang terbesar yang dianugerahkan kepada hamba-Nya.
Anugerah hidayah tidak bisa diuangkan ataupun dihargai dengan dolar, karena
tidak dijumpai toko yang menjualnya. Hidayah hanyalah milik Allah semata, yang
tidak dimiliki satupun dari mahluk-Nya. Bahkan para Rasulpun hanya diberi
kekuasaan untuk menyampaikan hidayah berupa risalah wahyu, bukan memberi
hidayah. Buktinya Nabi Muhammad pun tidak mampu meng-Islamkan pamannya Abu
Thalib yang sangat dicintainya, walaupun beliau bersikeras untuk mengajaknya
untuk memeluk agama Islam, Allah hanya menegur kepada nabi kita Muhammad SAW, “
Sesungguhnya engkau tidak mampu memberi hidayah kepada orang yang engkau
cintai”.
Jadi, tanpa anugerah Allah, kita ini bukanlah apa-apa atau siapa-siapa.
Kita adalah manusia biasa yang terlalu sering melakukan kesalahan dan tindak
aniaya. Tidak bisa terbayangkan seandainya hidup ini jauh dari bimbingan hidayah
Allah. Alangkah sesatnya kita, alangkah kelamnya hidup kita, dan alangkah
malangnya jika hidup ini berlarut-larut dalam gelapnya kesesatan.
Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ala dinika, Ya Allah.. dzat yang
membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku untuk selalu memeluk agamaMu, ya
musorrifal qulub sorrif qulubi ala tho’atika, Ya Allah……. dzat yang menggerakkan
hati, gerakkanlah hatiku untuk selalu berada dalam ketaatan kepadaMu, Robbana
laa tuzigh qulubana ba’da idz hadaitana wa hab lana min ladunka rahmah, Wahai
Tuhan kami.. janganlah Engkau palingkan hati kami, setelah mendapat hidayah-Mu,
dan berilah kami rahmat dari sisi-Mu .
REZEKI TIDAK HANYA RUPIAH
Pagi ini anda bernafas lega itu adalah rezeki
Pagi ini BAB ( Buang Air Besar ) lancar itu juga rezeki
Pagi ini segelas kopi terhidang di meja anda itu juga rezeki
Siang ini anak anda tidak rewel itu adalah rezeki
Siang ini mendapat teman baru itu juga rezeki
Siang ini pekerjaan kantor tuntas itu juga rezeki
Sore ini anda pulang dengan selamat itu adalah rezeki
Sore ini tidak terjebak macet di perjalanan itu juga rezeki
Sore ini duduk santai diteras bersama keluarga itu juga rezeki
Malam ini anda bisa sholat isya berjama 'ah itu adalah rezeki
Malam ini anda makan malam bersama anak istri itu juga rezeki
Malam ini anda bisa tidur nyenyak itu juga rezeki
Rezeki yang telah Allah berikan kepada kita sangatlah banyak, tidak hanya rupiah
saja. Rupiah hanyalah bagian kecil dari makna nikmat itu sendiri. Jadi
seandainya kita menghitung nikmat Allah tidak akan menjumpai ujungnya, karena
nikmat Allah tidak terhitung angkanya. Akan tetapi kebanyakan manusi tidak
menyadari akan hal itu, karena mereka menganggap rizki itu hanya sebatas rupiah.
Jg÷KVYWTÊ Yò:W
ò WÙRÑQYTW¤ XÜWTPY¡VÑST
[Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. Ar-Rahman : 13 )
Allah mengulang-ulang ayat ini sebanyak 31 kali di dalam surat Ar-Rahman. ini
menunjukkan, bahwa kebanyakan manusia tidak tahu makna syukur, yang seharusnya
berterimakasih, ketika mendapat kenikmatan, justru ia kufur terhadap Sang
Pemberi Nikmat.
Manusia yang bijak adalah mereka yang pandai berterimakasih, karena dengan
kenikmatan itulah ia mampu menikmati kehidupan ini. Namun manusia yang kufur
itulah yang tidak pernah mengenal terimakasih.
Ya, kita harus berterimakasih kepada Allah, karena dialah sumber nikmat itu.
Dan juga jangan lupa untuk berterimakasih kepada manusia, karena dia adalah
perantara nikmat yang sampai pada tangan kita.
من لم يشكر الناس لم يشكر الله
Orang yang tidak mau berterimakasih kepada manusia, berarti ia belum bersyukur
kepada Allah
( HR. Abu Daud, Tirmidzi )
Agar kita senantiasa mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan, hendaklah kita
selalu beristiqomah untuk membaca do’a ini :
JgW¤ õøYÞ`ÆX¦`èVK
óÜKV
W£RÑ`®VK
ðÐWTWÙ`ÅYTß õøYPVÖ@
ð`ÙWÅ`TßKV
JðøVÕWÆ
uøVÕWÆWè JðüWYÖ.Wè óÜKV
Wè WÔWÙ`ÆVK
_YÕHTW² SãHùW¶ó£WT øYÞ<ÕY` VK
Wè
ðÐYWÙ`W£YT Á WÏY fTTTYÆ WÜkYYÕHTUfTT±Ö@
Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada ibu bapakku .
Agar aku senantiasa mengerjakan amal saleh yang Engkau ridloi; dan masukkanlah
aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”
( QS. An-Naml : 19 )
NIKMATI HARIMU APA ADANYA
Saudaraku…
Mulailah di pagi harimu dengan ucapan hamdalah, memuji Allah dan mengagungkan
namanya. Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah yang telah menghidupkanku
kembali dari kematian sejenak, dan hanya kepada-Nyalah aku kembali.
Alhamdulillah pagi hari ini, kedua mataku masih diberi kesempatan untuk melihat
indahnya cahaya mentari yang baru saja terbit, kedua telingaku masih diberi
kesempatan untuk mendengarkan kicauan burung yang bernyanyi riang, demikian pula
kedua lubang hidungku masih bisa menikmati segarnya udara pagi. Sungguh hari ini
adalah hari yang sejuk nan indah dengan iringan kasih sayang Allah yang maha
penyayang.
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ آمِنًا فِي سِرْبِهِ عِنْدَهُ قوتُ
يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
Barangsiapa yang di pagi hari bangun dalam keadaan sehat, aman dari gangguan,
memiliki jatah makanan sehari, maka sesungguhnya ia seperti memiliki dunia
seisinya (HR. Ibnu Majah)
Saudaraku.., Jangan pernah berfikir tentang kenikmatan nanti sore ataupun esok
hari, apalagi anda mencemaskan sesuatu yang belum terjadi, dan jangan pula
menyibukkan diri memikirkan kenikmatan yang ada pada tangan orang lain. Itu
semua akan membuahkan kegelisahan dihatimu, dan meracuni ketenanganmu.
Kenikmatan yang seharusnya anda nikmati dengan puas justru hilang dengan
sia-sia.
Jika ditanganmu ada segelas teh manis, janganlah engkau melihat segelas susu
yang ada ditangan orang lain; karena rasa iri itu akan menghilangkan manisnya
teh, dan segelas teh manis yang begitu segar berubah rasa menjadi pahit akibat
perasaanmu yang rakus akan nikmat orang lain.
Maka dari itu, tanamkanlah niat pada pagi hari ini, untuk berusaha bersyukur,
memperbaiki diri, tidak menyakiti orang lain, dan selalu menebarkan kebajikan.
Walaupun hanya sekedar niat, Allah akan mencatatnya sebagai sebuah amal saleh,
dan apabila mewujudkannya dan bentuk perbuatan, tentu pahalanya akan berlipat
ganda sampai tujuh ratus kali. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan dan keburukan, kemudian menjelaskan
hal tersebut : Siapa yang berniat melaksanakan kebaikan kemudian dia tidak
mengamalkannya, maka dicatat disisi-Nya sebagai satu kebaikan penuh. Dan jika
dia berniat melakukannya dan kemudian melaksanakannya maka Allah akan
mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat bahkan hingga
kelipatan yang banyak. Dan jika dia berniat melaksanakan keburukan kemudian dia
tidak melaksanakannya maka baginya satu kebaikan penuh, sedangkan jika dia
berniat kemudian dia melaksanakannya Allah mencatatnya sebagai satu keburukan.
(HR. Bukhori dan Muslim).
Jangan terlalu idealis dalam hidup ini, tapi hiduplah dengan realita. Semakin
idealis berarti semakin menyakiti perasaan sendiri. Tidak selamanya yang kita
inginkan akan tercapai, dan tidak selamanya pula orang lain seide dengan kita.
Tinggalkan kata-kata : “ Pokoknya harus begini, kalau tidak, maka….”.
Nikmati hari ini dengan apa yang anda miliki saat ini, syukuri yang ada, sambil
meningkatkan diri untuk mencapai yang terbaik. Sedikit yang disyukuri akan
terasa menjadi banyak, karena dengannya menjadi berkah, dan sebaliknya limpahan
nikmat yang banyak akan terasa sedikit, ketika tidak ada rasa syukur di
dalamnya, karena mungkin Allah telah mencabut keberkahan darinya.
Sebutir kurma dan seteguk air yang disyukuri, akan mengenyangkan perut anda,
walaupun sehari semalam belum terisi apa-apa, dan satu kilogram kurma serta
satu liter air, tidak pernah mengenyangkan perut orang-orang yang rakus. Bukan
kurma dan air yang mengenyangkan, tapi rasa syukurlah yang menjadikannya
kenyang.
Kita sering kufur nikmat, padahal samudera nikmat menempel pada badan kita. Kita
sering iri dan dengki pada nikmat yang ada di tangan orang lain, padahal nikmat
itu tidak pernah tertukar ataupun berpindah tangan.
Anugrah nikmat yang kita terima, selalu bernilai lebih dari pada yang kita
minta. Namun terimakasih yang kita ucapkan hanya sebatas di mulut saja.
Mungkin tuhan berkata : “ Seharusnya engkau malu …! “ . Namun kita hanya
berlalu, seakan tidak terjadi apa-apa.
Maka dari itu untuk melestarikan rasa syukur kita kepada Allah, katakan pada
diri kita :
Saya akan mengucapkan alhamdulillah, walaupun sarapan pagi tanpa lauk
Saya akan mengucapkan alhamdulillah, walaupun persediaan beras menipis
Saya akan mengucapkan alhamdulillah, walaupun pergi ke kantor dengan jalan kaki.
Saya akan mengucapkan alhamdulillah, walaupun basah kuyup kehujanan ditengah
perjalanan.
Saya akan mengucapkan alhamdulillah, walaupun terjebak macet saat menuju
kampus.
Saya akan mengucapkan alhamdulillah, walaupun tempat dudukku direbut orang lain.
Saya akan mengucapkan alhamdulillah, walaupun ditilang polisi saat pulang
kantor, karena lupa membawa SIM.
Saya akan mengucapkan alhamdulillah, walaupun rumah bocor, karena gentingnya
pecah.
Alhamdulillah , segala puji bagimu ya Allah, hari ini engkau limpahkan nikmatmu
kepadaku.
“ Ya Allah tolonglah hambaMu ini, agar bisa selalu mengingatMu, mensyukuri
nikmatMu, dan memperbaiki kualitas ibadah hanya kepadaMu”.
Ingatlah bahwa orang yang selalu memuji Allah disetiap saat, baik diwaktu senang
maupun sedih, ia adalah termasuk golongan umat yang akan dipanggil pertama kali
untuk masuk surga.
أول من يدعى إلى الجنة الحمادون الدين يحمدون الله في الشرآء والضرآء
Orang yang pertama kali dipanggil untuk masuk surga adalah orang yang banyak
bersyukur.Yaitu mereka memuji Allah baik dalam keadaan senang maupun susah.
( HR.At-Thabrani, Hakim, dalam kitab Fathul Kabir )
Subhanallah, alangkah indahnya hidup ini, jika lisan ini dibasahi dengan
lantunan pujian hanya kepada-Nya. Dan alangkah sengsaranya hidup ini, jika
lisan ini dibasahi cacian, makian, terhadap apa yang telah kita terima.
Jangan sampai kita disibukkan dengan kenikmatan yang kita terima, lalu melupakan
sang maha pemberi nikmat. Dan jangan sampai
pula, kita berterimakasih hanya pada saat kenikmatan itu melimpah, tapi cemberut
saat nikmat itu sedikit. Padahal sedikit banyak yang telah kita terima adalah
merupakan pemberian-Nya yang terbaik.
Sungguh orang yang bersyukur adalah mereka yang melihat kemurahan pemberian
Allah, lalu berterimakasih kepada-Nya.kemurahan itu tidak disia-siakan, akan
tetapi dibelanjakan untuk menggapai ridloNya.
BAYI YATIM
Jika anda seorang istri yang ditinggal mati suami, sedangkan anak-anak anda
masih kecil dan tidak ada harta yang diwariskan. Janganlah cemas.., tidak usah
khawatir bagaimana masa depan mereka nanti, dari mana biaya sekolah mereka,
apakah mereka akan sampai didepan pintu kesuksesan?
Sungguh Allah telah membekali rizki pada diri mereka masing-masing, janganlah
anda takut, rizki bukanlah urusan anda, Allahlah yang menanggung rizki
mereka.Bacalah hadis ini :
“Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai
setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah
selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh
hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan
dia diperintahkan untuk menetapkan 4 perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya,
amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya”.
( HR, Bukhori, Muslim )
kewajiban anda yang hakiki adalah bagaimana mengasuh mereka, mengarahkannya,
mendidiknya, sehingga mereka menemui jalannya masing-masing. Bukankah Allah maha
kaya, bumi langit seisinya adalah miliknya, bukankah rizki semua makhluk berada
digenggamanNya, masihkah anda ragu akan kemurahan rizkinya? Dialah yang
menggenggam kerajaan langit dan bumi serta segala isinya,
ðÏW£HTWTWT ÷Y¡PVÖ@
YâYW~Y ñÐ<ÕSÙ<Ö@
WéSåWè uøVÕWÆ QXÔRÒ xòpøW® e£ÿYWTÎ
(1) ÷Y¡PVÖ@
WÌVÕW ð`éWÙ<Ö@
WáléW~W<Ö@
Wè `ØS{WéRÕ`W~YÖ `yRÑQSTÿKV
SÝW©`KV
¾&WÙWÆ WéSåWè S¥ÿX¥WÅ<Ö@
S¤éSÉWTçÅ<Ö@
“Maha suci Allah yang di genggamanNya kerajaan langit dan bumi, dan Dialah maha
kuasa atas segala sesuatu, Dialah yang telah menciptakan kematian dan kehidupan,
supaya menguji kalian, manakah diantara kalian yang paling baik amalnya
.(QS.Al-Mulk : 1-2 )
Sesungguhnya Allah Maha Penyayang lagi Maha Pengasih terhadap hamba-Nya yang
beriman. Maka dari itu yakinlah bahwa Allah tidak pernah menyia-nyiakan anda,
apalagi mendzalimi anda, selama anda berkeyakinan baik kepada Allah dan bertaqwa
dengan sebenar-benarnya taqwa.
ÝWÚWè XÌQWTWTÿ JðW/@
ÔWÅmïmð` ISãPVÖ _W£`oð (2)d
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan memberinya rizki dari
jalan yang tak terduga”. ( QS . At-thalaq :2 )
ÝWÚWè XÌQWTWTÿ JðW/@
ÔWÅmïmð` ISãPVÖ óÝYÚ -YâX£`ÚVK
_£p©STÿ (4)
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan menjadikan semua
urusannya menjadi mudah”. ( QS . At-Thalaq :4 )
ÝWÚWè gÌQWTWTÿ JðW/@
ó£TPYÉVÑSTÿ SãT`ÞWÆ -YãTYWLTTQY~TWª óØYÀ¹`ÅSTÿWè ,ISãVÖ
Z£`VK
(5)
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya
dan melipat gandakan pahalanya”. ( QS . At-thalaq :5 )
Jadi anda hanya bertugas mengantarkan mereka untuk menjemput bagiannya
masing-masing, yang telah tertulis disisi Allah.
KEMATIAN DI AMBANG PINTU
Saudaraku.., Jangan cemaskan kematian, karena kedatanganya adalah pasti. Tiada
satupun makhluk yang mampu menolaknya, waktunya tidak pernah berubah, tidak bisa
diajukan tidak pula dimundurkan, siapapun tidak bisa lari darinya.
Kematian adalah pintu gerbang yang setiap mahluk akan melewatinya. Ia akan
memaksa siapa saja untuk memasukinya tanpa terkecuali, kematian adalah bagian
dari kekuasaan Allah, yang menunjukkan bahwa dialah dzat yang maha kuasa atas
segala sesuatu, tidak ada satu makhluk pun mampu menandinginya.Namun sayang
dibelahan dunia ini banyak orang yang takut pada orang mati dari pada kematian
itu sendiri.
Yang perlu anda cemaskan adalah ada apa setelah kematian? apakah anda kembali
ke surga, ataukah ke neraka? sudahkan bekal anda cukup? sudahkah jasad anda
bersih dari lumuran dosa? sudahkan anda mempersiapkan laporan pertanggungjawaban
amal anda?
WäQSTÿKVH;TTWTÿ fÛTÿY¡PVÖ@
N
éSÞWÚ
ò N
éSTÍPVT@
JðW/@
ó£TñÀ¹ÞW<ÖWè
t¨pTÉWTß QWÚ pWÚPVWTÎ $xWçÅYÖ N
éSÍPVT@
Wè &JðW/@
QWÜMX
JðW/@
=S¤kYW
WÙY WÜéSTÕWÙ`ÅWT (18) WWè N
éSTßéRÑWT ðÝÿY¡PVÖ@ðÒ N
éS©WTß JðW/@
óØSäHùW©ßVKWTÊ &óØSäW©SÉßVK
ðÐMXù;HTTVÖOèKR
SØSå fûéSÍY©HTWTÉ<Ö@
(19)
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu
Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah
orang-orang yang fasik )QS. Al-Hasr : 19 )
Saudaraku…perjalanan akhirat amatlah panjang sepanjang lima puluh ribu tahun
perhari, jika dikalikan dengan hitungan waktu kita di dunia tentu tidak ada satu
persenya.
SS£`ÅWT SàW|MXù;HTTVÕWÙ<Ö@
SèQS£Ö@
Wè Yã`~VÖMX
Á xz`éWTÿ WÜVÒ
ISâS¤
WpTÍYÚ WÜkY©`Tìðr ðÈ<ÖVK
xàWÞTTWª (4) `¤Yip²@WTÊ
_¤`iW² ½~Yîðr (5)
óØSäPVTßXM
ISãWTß`èW£WTÿ
_~YÅWT
Yaitu pada hari dimana para malaikat dan jibril naik menghadap tuhannya kadar
kira limapuluh ribu tahun perhari, maka sabarlah dengan sabar yang baik,
sesungguhnya mereka menganggap hari itu amatlah jauh nan lama ( QS. Al-Ma’arij :
4-6 )
Sungguh merupakan perjalanan yang amat panjang nan jauh. Tentunya kita
membutuhkan persiapan yang matang dan bekal yang cukup untuk menghadapinya,
dan hendaklah jangan terlalu banyak beban di punggung kita akibat dosa-dosa
kita, karena hal itu akan sangat memberatkan perjalanan kita.
Perbaruhi perahumu, karena lautan ini amatlah dalam, kuatkan niatmu, karena
ombak badai di depan sana amatlah menakutkan.
Ketika sampai di desa akhirat yang kita tuju, ternyata kita akan menemukan kata
kunci : tidak sama antara penghuni neraka dan penghuni surga. Pertanyaanya
adalah kita mau memilih yang mana ? tentu jawaban membutuhkan sebuah konsekwensi
yang nyata, tidak hanya di bibir saja.
SAKIT TAK KUNJUNG SEMBUH
Jika penyakit kronis anda menahun, yang tidak kunjung sembuh, disisi lain
dokter sudah tidak sanggup lagi mengobati anda,seakan kematian sudah berada
diujung tanduk, jangan cemas….Allahlah Maha Penyembuh dan pemilik mutlak
kesembuhan itu, Dialah dzat yang menurunkan penyakit, Dia pulalah yang
menurunkan obat dan menyembuhkannya.
Katakan pada hati anda yang terdalam dengan sugesti dibawah ini :
Dialah Allah yang telah menciptakanku
Dialah pula yang telah memberi penghidupanku
Makan, minumku, adalah aliran rahmatnya
Ketika aku sakit, maka dialah yang datang menyembuhkanku
Ketika aku butuh, dialah yang mencukupiku
Ketika aku sempit, dialah yang melapangkanku
Ketika tidak ada lagi tempat untuk mengadu, dialah sebaik-baiknya pendengar
keluhanku
Ketika semuanya telah hancur, dialah yang menyusun kembali hidupku
DitanganNyalah urusan segala mahluk jagat raya
Dialah Allah yang menghidupkan, dan dia pula yang mematikan
ðÏW£HTWTWT ÷Y¡PVÖ@
YâYW~Y ñÐ<ÕSÙ<Ö@
WéSåWè uøVÕWÆ QXÔRÒ xòpøW® e£ÿYWTÎ
(1) ÷Y¡PVÖ@
WÌVÕW ð`éWÙ<Ö@
WáléW~W<Ö@
Wè `ØS{WéRÕ`W~YÖ `yRÑQSTÿKV
SÝW©`KV
¾&WÙWÆ WéSåWè S¥ÿX¥WÅ<Ö@
S¤éSÉWTçÅ<Ö@
(2)
“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa
di antara kamu yang lebihbaik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun”. ( QS.Al-Mulk : 1-3 ).
Anda cukup mengulang-ulang kalimat ini :
حسبنا الله ونعم الوكيل، نعم المولى ونعم النصير
Hasbunallah wa ni’mal wakil, ni’mal maula wa ni’man nasir.
“Allahlah yang mencukupiku, dia sebaik-baiknya dzat tempat aku berserah. Dialah
dzat sebaik-baiknya pelindung, dan sebaik-baiknya penolong”.
Nikmatilah kandunganya, rasakanlah didalam nurani anda yang terdalam, yakinlah
dan yakinlah, pertolongan Allah pasti datang.
V¢XM
Wè ñp¶X£WÚ WéSäWTÊ gûkYÉ`WTÿ
jika aku sakit, maka Dialah Allah yang menyembuhkanku ( QS. As-syu’aro : 80 )
HIDUP SEBATANGKARA
Anda tidak sendirian di dunia ini, siapa bilang anda sebatang kara, bukankah
Allah adalah Tuhanmu ! Dialah kekasih yang selalu menyertaimu dimanapun engkau
berada, Dialah yang selalu memperhatikanmu disetiap saat dan waktu, Dialah yang
selalu menyayangimu melebihi ibu kandungmu. Bukankah semua orang mukmin adalah
sahabat karibmu ? Bukankah dunia seisinya adalah untuk kemaslahatanmu? Jangan
cemas….
ðTWTÊ N
éSÞXäWT vN
éSÆ`WTWè øVÖXM
gy<ÕJð©Ö@
ñySßKV
Wè WÜ`éVÕ`ÆVKô@
SJðJðS/@
Wè `ØRÑWÅWÚ ÝVÖWè `yS{W£YWÿ `ØRÑVÕHTWÙ`ÆVK
“Janganlah kamu lemah dan menyerah, padahal kamulah yang di atas, dan Allah
(pun) beserta kamu dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi (pahala)
amal-amalmu”. ( QS. Muhamad : 35 )
Lihatlah..! disana banyak orang-orang mukmin yang siap menjadi saudara anda.
WÙPVßXM
WÜéSÞYÚ`ëSÙ<Ö@
báWépTTMX
N
éSYÕ`²VKWTÊ WÜ`kTWT &`yRÑ`TÿWéWVK
N
éSÍPVT@
Wè JðW/@
`yRÑPVÕWÅVÖ WÜéSðró£ST (10)
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah
antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat
rahmat”. ( QS. Al-Hujurat : 10 )
Hendaklah anda selalu berbuat kebajikan kepada siapa saja tanpa pandang bulu
maupun kedudukan, pasti anda akan dicintai sesama, dan memiliki banyak saudara.
Jadi anda tidak sebatang kara lagi. Karena bunga yang tak pernah layu di dunia
ini adalah bunga kebajikan. Ia akan selalu menebarkan harum mewangian di
sepanjang masa.
Senyumlah ketika anda bertemu sesama, dan ucapkan salam, ulurkan tangan anda
untuk membantu mereka, jagalah lisan, hati-hatilah saat berbicara, agar tidak
melukai orang lain, disitu anda akan menemukan kebahagian yang luar biasa,
cobalah..!
Teruslah berbuat kebajikan, karena setiap kebajikan pasti mendatangkan
ketenangan pada batin anda.
البر: ما اطمأنت إليه النفس، واطمأن إليه القلب، والإثم ما حاك في النفس وتردد في
الصدر
“Kebajikan adalah setiap apa yang mendatangkan ketenangan pada jiwa dan
mendatangkan tentram dihati. Sedangkan kejahatan adalah setiap apa yang
mendatangkan kegelisah pada jiwa dan was-was didalam dada”. (HR. Ahmad )
JODOH TAK KUNJUNG DATANG
Jodoh di tangan Allah, Dia Maha Tahu kapan tiba saatnya, dengan siapa, dimana
tempatnya, semua itu adalah misteri ilahi. Janganlah cemas dan berprasangka
buruk kepada Allah.
أنا عند ظن عبد بي
“Aku menuruti prasangka hambaku terhadap-Ku”.
Coba kalau anda berprasangka buruk kepada Allah, keburukan pula yang akan
menimpa anda, dan sebaliknya jika anda selalu berprasangka baik terhadap-Nya,
tentu kebaikan pula yang akan anda terima.
Didalam hadits yang lain Rasulullah SAW memberikan peringatan keras pada kita :
لَا يَمُوتَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ إِلَّا وَهُوَ يُحْسِنُ الظَّنَّ بِاللَّهِ
“Janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan berprasangka baik terhadap Allah.”
(HR.An Nasa’i)
Jika jodoh yang ditunggu tidak kunjung datang, disisi lain usia semakin
bertambah, desakan orang tua yang semakin menjadi-jadi, isu dan gosip dari
masyarakat yang sudah tidak toleransi lagi, maka sabarlah…!
Belum tentu sesuatu yang anda anggap baik itu baik pula bagi Allah, dan mungkin
juga sesuatu yang anda benci justru itu baik menurut Allah, yakinlah dengan
ketentuan Allah.
Tidak selamanya sesuatu yang pahit itu adalah racun, dan tidak selamanya pula
sesuatu yang manis itu adalah madu. Jamu adalah pahit, tapi ia sangat bermanfaat
untuk anda, dan perasan anggur adalah sangat manis, tapi ingat ia akan memabukan
anda, sehingga tidak sadarkan diri.
uvøW©WÆWè ÜKV
N
éSåW£<ÑWT _TLTT`~W® WéSåWè b¤`kW ó$ØS|VÖ uvøW©WÆWè ÜKV
N
éQSYST _TLTT`~W® WéSåWè ó%ØRÑPVÖQb£W® SJðJðS/@
Wè SØVÕ`ÅWTÿ `ySßKV
Wè W
fûéSÙVTÕ`ÅWT (216)
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui”. (Al-Baqarah : 216 )
Jika di dunia anda belum bertemu jodoh, pasti dan pasti di Surga nanti anda akan
mendapatkan jodoh yang lebih baik dan lebih sempurna, dari pada jodoh didunia
yang selama ini anda idamkan.
Ingatlah Maryam…, wanita shalehah yang dipilih Allah sebagai wanita suci yang
menjaga kehormatan dirinya walaupun ia hanya seorang diri tanpa suami, Ia mulia
disisi Allah dan teladan bagi seluruh wanita, bahkan Allah titipkan Isa dalam
rahimnya sebagai tanda kekuasaan-Nya.
WØWTÿó£WÚWè ðWTÞ`T@
WÜ.W£`ÙYÆ õøXPVÖ@
pWÞW±`VK
WäWó£WTÊ WTÞ`WÉWÞWTÊ
Yã~YTÊ ÛYÚ WÞYèSQ¤ pWTÎPVW²Wè gHTWÙYÕVÑYT WäQYTW¤ -YãYSS{Wè pWTßW{Wè
WÝYÚ WÜkYYÞHTWÍ<Ö@
(12)
Dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke
dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan
kalimat-kalimat Tuhannya dan Kitab-kitab-Nya; dan adalah dia termasuk
orang-orang yang taat (QS.At-Tahrim : 12 ).
ARTI SEBUAH KEGAGALAN
Mungkin tidak ada kata kegagalan di kamus orang yang terus berjuang. Kegagalan
adalah hal yang biasa yang pasti akan dialami oleh setiap orang. Sepandai-pandai
tupai meloncat ia akan jatuh juga. Selincah apapun burung terbang, ia akan
jatuh juga.
Kegagalan adalah sebuah peluang untuk anda mencoba lagi. Seorang bayi yang baru
berlatih berjalan ia pasti gagal dan terjatuh. Jika ia takut untuk bangkit lagi
untuk berjalan, mungkin ia selamanya akan lumpuh dan tidak bisa berjalan.
Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Semakin banyak gagal, semakin anda
mendekati kesuksesan; karena Ia adalah cambuk yang mempercepat jalan anda.
Jadikan kegagalan sebagai masa lalu anda. Dan jadikan ia sebagai sebuah kaca
sepion, Anda bisa melihat keadaan yang ada dibelakang, sedangkan sepeda motor
anda masih terus melaju kedepan.
Kegagalah bukanlah musuh anda, ia adalah guru anda yang mengajarkan banyak hal
dari makna hidup. Kegagalan adalah bukti bahwa anda telah berbuat sesuatu,
mungkin hasil yang anda harapkan saat ini belum tampak, besok atau lusa pasti ia
ada di genggaman anda. Bukankah bulan sabit akan tumbuh menjadi purnama?
Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal pada usaha anda, selagi anda masih
terus mencoba dan terus mencoba . Jangan pernah menyerah, selagi nafas anda
masih mengalir. Jangan pula berhenti pada satu pintu yang tertutup, sementara
masih seribu pintu yang terbuka.
“Urusan yang ringan dimata orang yang kerdil akan tampak berat, Sedangkan urusan
yang berat dimata orang yang berjiwa besar akan tampak ringan”.
( Mutanabbi)
Jangan mengatakan ini adalah sebuah kegagalan, tapi katakanlah ini adalah sebuah
pembelajaran. Kegagalan masa lalu adalah panduan anda untuk menuju kesuksesan di
masa depan. Ingatlah kepuasan kesuksesan seakan belum lengkap jika anda belum
pernah gagal.
Kegagalan adalah lobang kecil yang mencoba mengganggu langkah anda, anda masih
bisa terus berjalan, dan masih banyak jalan yang lurus halus disana. Hanya
mereka yang berani gagal yang ada harapan sukses yang cemerlang di masa
mendatang.
Orang yang hebat bukan berarti orang yang tak pernah jatuh, tapi orang yang
hebat adalah orang yang sering jatuh, tapi ia bangun kembali untuk bangkit.
Kegagalan adalah bagian takdir Allah untuk anda, untuk melatih anda lebih tabah
lagi.
Mutanabi mengatakan:
وليس ما يتمنه المرء يدركه # تجري الرياح بما لا تشتهى السفن
Tidaklah semua yang diharapkan manusia itu bisa tercapai.
Sesungguhnya angin bertiup, tidak selamanya sesuai dengan perahu layar.
Abu Atahiyyah berkata :
ترجو النجاة ولم تسلك مسلكها # إن السفينة لم تجر على اليابس
“Anda berharap sukses tapi tidak menempuh jalannya.
Sesungguhnya sampan itu tidak pernah berjalan diatas daratan”
Kesulitan dan kegagalan dalam hidup, sekiranya kita jadikan sebagai umpan balik
koreksi, maka dapat digunakan untuk membenahi kesalahan masa lalu yang
menjatuhkan anda dalam kegagalan. Disamping ia mampu meningkatkan kekebalan
mental anda, ia juga mampu merangsang kembali semangat anda yang pupus, serta
membangkitkan kembali potensi yang lemah, sehingga anda tidak stres lagi dan
tidak kecewa lagi, serta hilang pulalah kecemasan anda.
Jadilah anda seperti semut yang tidak pernah mengenal kegagalan, ia terjatuh
dari pohon, lalu bangun lagi, kemudian terjatuh lagi, begitulah seterusnya
terjatuh seribu kali. Namun ia terus merangkak sampai tujuannya tercapai
kembali.
Teruslah anda berjalan seiring air yang terus mengalir, mencari celah-celah
jalan kemudahan, mengarungi kehidupan yang penuh kesan; karena air tenang yang
tidak mengalir akan menjadi busuk dan bau, dan seiring pula dengan putaran
jarum jam, bahwa sesungguhnya waktu tidak akan pernah berhenti sebelum masanya,
dan seiring dengan terbitnya bulan menuju kesempurnaan purnama, dan seiring
perjalanan alam yang tidak henti-hentinya mengalunkan tasbih memuji Rabbnya.
Dengan kegagalan Allah akan melihat, mana diantara kalian yang paling
sungguh-sungguh dari sekelompok manusia yang berputus asa.
`ØRÑPVßWéSTÕ`WTÞVÖWè uøPVW ðyVÕ`ÅWTß WÝÿYXäHTWSÙ<Ö@
`yRÑÞYÚ
WÝÿY¤YiHTJð±Ö@
Wè N
WéSTÕ`WTßWè `yS{W¤WpTTKV
(31)
“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui
orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan
(baik buruknya) hal ihwalmu”. ( QS. Muhammad : 31)
Bukankah nabi Muhammad diusir dari Makkah? Namun, kemudian ia bangkit
membangun kerajaan di Madinah, coba seandainya beliau berhenti, mungkin Islam
tidak lagi bersinar di muka bumi ini.
Bukankah nabi Ibrahim dibakar dan dianiaya oleh raja Namrud yang kejam? Namun ia
tidaklah berhenti dari da’wah sehingga panji tauhid tetap berkibar terus menerus
sepanjang zaman, dan masih banyak kisah orang-orang yang bangkit dari kegagalan
yang pada akhirnya mencapai derajat yang tertinggi di sisi manusia dan Tuhannya.
Jelas bukan ? Bersemangatlah ! Anda pasti berhasil, karena sekeras-kerasnya batu
ia akan berlubang dengan tetesan air kecil dalam proses yang terus-menerus.
Berjuanglah karena butuh proses yang panjang untuk mendirikan sebuah kerajaan,
ibarat kota Roma tidak didirikan didalam satu hari, mungkin butuh
bertahun-tahun bahkan puluhan tahun baru sempurna. Bersungguh-sungguhlah, karena
Allah akan menunjukkan jalan kemudahan bagi mereka yang mau bersungguh-sungguh.
والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا وإن الله لمع المحسنين
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalanKu, maka pasti Aku tunjukkan
jalan menujuKu, dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang berbuat baik”. (
QS. Al-Ankabut : 29 )
Yang terpenting bagi anda adalah mau berusaha dan terus berusaha. Adapun
hasilnya adalah nomor terakhir, karena Allah tidak melihat hasil, akan tetapi
Dia melihat usaha dan ketulusan anda.
Hal ini terdapat pada kisah nabi Musa dan nabi Harun, saat Allah memerintahkan
keduanya untuk menyeru Fir’aun supaya beriman. Allah Maha Tahu bahwa Fir’aun
tidak akan pernah beriman, akan tetapi Allah tetap memerintahkan keduanya untuk
menyerunya. Ini artinya Allah tidak menilai dari hasil dakwah keduanya, akan
tetapi Allah menilai atas usaha dan ketulusan keduanya dalam usaha.
Mahmud Shami Al-Barudi berkata :
ومن رام نيل العز فليصطبر على لقاء المنايا واقتحام المضايق
تعز عن العلياء باللؤم واعتزل فإن العلا ليست بلغو المناطق
“Barang siapa yang ingin meraih kemuliaan, bersabarlah jika bertemu dengan
kematian dan terjepit dalam kesempitan.
Anda ingin mulia, maka harus siap dicaci dan diusir
Karena sesungguhnya kemuliaan itu dicapai bukan sekedar dengan omong kosong”.
Ya, hanya mereka yang berani berjalan dikegelapan malam yang akan menjumpai
indahnya fajar. ( Kahlil Gibran )
Seorang musafir tidak akan pernah sampai tempat tujuannya, sebelum ia
berkeringat dan dahaga ,serta merasakan panjangnya perjalanan.
Lebah tidak akan pernah bisa menikmati manisnya madu sebelum ia berpindah dari
satu bunga kebunga yang lain.
Seekor burung, ia tidak akan pernah mendapatkan makanan sebelum ia
berusahakeras, mengepakkan sayapnya, dan terbang kesana kemari.
Ibnu Jauzi berkata :
Andaikata anak Adam bisa membayangkan, bahwa ia sanggup terbang kelangit, maka
anda akan melihat diamnya ia di bumi adalah perkara yang dibenci.
Jadi kesuksesan itu tidak ada yang gratis, membutuhkan proses yang panjang serta
usaha yang sungguh-sungguh. Maka sekarang jadilah mu’min yang kuat, jangan lemah
dan mudah menyerah, mintalah pertolongan Allah.
المؤمن القوي خير وأحب إلى الله من المؤمن الضعيف ، وفي كل خير . احرص على ما ينفعك
، واستعن بالله ولا تعجز . وإن أصابك شيء فلا تقل : لو أني فعلت ، كان كذا وكذا ،
ولكن قل : قدر الله وما شاء فعل ، فإن لو تفتح عمل الشيطان.
Orang mu’min yang kuat itu lebih baik dari pada orang mu’min yang lemah, pada
setiap dirinya ada kelebihan.
Bersemangatlah untuk mencari sesuatu yang bermanfaat, mintalah pertolongan
kepada Allah, dan jangan lemah.
Jika menimpamu kegagalan, jangan katakan : Seandainya saya tadi begini maka akan
begini dan begini…., akan tetapi katakanlah : Ini adalah taqdir Allah, dan apa
yang dikehendaki-Nya pasti terjadi, jangan bersemboyan “ Seandainya” karena itu
membuka pintu syetan. ( HR. Muslim )
Mungkin anda masih ingat falsafah buah kelapa, kelapa itu dipetik dari
tangkainya dengan begitu kasar, lalu dijatuhkan dari puncak ketinggian. Tidak
hanya sampai disitu saja, kemudian ia dipukul-pukul dengan golok yang begitu
tajam untuk diambil isinya, lalu diparut, diperas, baru setelah itu keluarlah
santannya yang lezat. Itulah sebuah perjuangan dengan proses yang panjang untuk
mendapatkan segelas santan yang segar. Ingat ! Kata kuncinya adalah: “Berhasil
didalam menyikapi kegagalan itu lebih baik daripada gagal menyikapi
keberhasilan”.
HARTA PERGI TANPA PERMISI
Harta yang di tangan anda adalah titipan, sementara pemiliknya suatu saat akan
mengambilnya
Anda tentu tidak menyangka jika rumah yang anda huni selama tiga puluh tahun
tiba-tiba diporak-porandakan angin puting beliung, atau kios anda yang menjadi
sumber ekonomi keluarga tiba-tiba hangus terbakar, atau perusahaan yang selama
sepuluh tahun sukses dibawah pimpinan anda tiba-tiba bangkrut, atau tanaman
padi yang selama tiga bulan anda rawat, tiba-tiba menjelang panen dihanyutkan
banjir, atau anak istri yang anda sayangi tiba-tiba mendahului anda. Itulah
harta duniawi ketika ia mau pergi tidak pernah permisi, ia datang kapan saja dan
pergi kapan saja.
Mudah bagi Allah untuk mendatangkan rizki bagi siapa saja yang Dia kehendaki
dan mengambilnya dari siapa yang Dia kehendaki. Semua itu ada hikmah yang ingin
disampaikan oleh Allah kepada hamba-Nya, dan itu juga ujian, supaya mereka
senantiasa kembali dan mengingatNya. Sedikitpun tiada maksud Allah berbuat
dzalim terhadap mereka.
Katakanlah:
Wahai Allah,Engkaulah yang memiliki kerajaan,
Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki
dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki.
Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki
dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki.
Di tangan Engkaulah segala kebajikan
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu ( QS.Ali Imran : 26 )
Harta kita adalah titipan, dan tentunya barang titipan itu suatu saat akan
diambil pemiliknya, entah mengambilnya sekarang, besok, minggu depan, atau
tahun depan, atau bahkan detik ini, itu semua terserah yang punya.
Yang terpenting jangan sampai kita merasa sebagai seorang pemilik, akan tetapi
hendaklah kita merasa bahwa kita hanya tempat penitipan barang. Kita hanya bisa
mengatakan dengan nurani yang terdalam : Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un (
Semuanya milik Allah dan kepadaNya-lah semua itu akan kembali ).
Lihatlah penitipan sandal disebuah masjid, disitu tertata rapi sandal-sandal
yang banyak sekali, dari berbagai merk,mulai dari merk lokal maupun merk
internasional. Tidak lama kemudian sang pemiliknya datang untuk mengambilnya.
Penjaga sandal dengan ramah menyerahkan sandal itu kepada pemiliknya, ia tetap
tersenyum sambil mengingatkan, “ Hati-hati ya pak..! Jangan sampai terpeleset,
soalnya lantainya masih basah”.
Subhanallah, ada pelajaran yang luar biasa yang dapat kita petik dari penjaga
sandal tadi :
1. Sedikitpun ia tidak merasa memiliki dari sandal-sandal yang telah dititipkan
kepadanya.
2. Ia ikhlas dan tersenyum saat sandal-sandal itu diambil oleh pemiliknya.
3. Ia masih menyempatkan diri untuk mengingatkan orang lain agar tidak terjatuh
karena lantai yang masih basah.
Mari kita belajar dari penjaga sandal yang arif tadi, agar saat harta yang
dititipkan kepada kita diambil oleh pemiliknya, kita tidak merasa keberatan dan
ikhlas menyerahkanya.
Untuk lebih meyakinkan lagi keimanan kita, dibawah ini ada kisah teladan yang
patut kita ambil hikmahnya tentang bagaimana kita menyikapi harta sebagai
barang titipan, yaitu kisah Istri Abu Thalhah sebut saja Ummu Thalhah yang
pandai menyikapi harta yang dititipkan oleh Allah kepadanya, yaitu berupa anak
semata wayang yang didamba.
Suatu ketika anaknya sakit parah dan butuh pertolongan , padahal saat itu
suaminya (Abu Thalhah) berada diluar kota. Perasaan cemas pun mulai menyelimuti
perasaan Ummu Thalhah karena dari hari kehari penyakit yang diderita anaknya
tidak kunjung sembuh dan inalillahi wa inna ilaihi roji’un Allah mengambil nyawa
Anaknya.
Sebagai seorang Ibu tentu sedih saat melihat anak semata wayangnya berpulang
kerahmatullah, ditambah lagi tanpa sepengetahuan suami, karena ia di luar kota.
Tapi subhanallah Ummu Thalhah adalah sosok wanita teladan dalam menghadapi
musibah yang besar itu. Kemudian ia berpesan kepada keluarganya agar jangan
menceritakan kejadian ini kepada suaminya saat pulang nanti, khawatir kalau
suaminya kaget mendadak.
Walhasil, setelah suaminya pulang dari safarnya yang melelahkan, Ummu thalhah
menyambutnya dengan wajah yang berseri, sedikitpun tidak tampak kesedihan akan
kematian anak kesayanganya, hidangan telah disiapkan, malam hari pun telah tiba,
keduanya pun melepaskan kerinduan yang terpendam.
Keesokan harinya, setelah capek telah hilang, kondisi kembali fit dan bugar,
dengan nada lemah lembut Ummu Thalhah mulai bercerita. Wahai suamiku… bagaimana
pendapatmu..jika kita dititipi barang oleh seseorang, kemudian ia datang untuk
mengambilnya? Dengan tersenyum Abu Thalhah menjawab : Ya tentu saja kita harus
mengembalikanya, karena ia bukan milik kita, ia hanya sekedar titipan. Kemudian
Ummu Thalhah dengan nada yang santun mulai memasuki poin pertanyaan yang inti,
suamiku.. ternyata barang yang dititipkan Allah kepada kita selama ini telah
diambil kembali.
Abu Thalhah baru sadar bahwa anak pujaan hatinya telah diambil Allah kembali, ia
hanya mampu pasrah dan ikhlas dan berharap kan ganti yang lebih baik. Kemudian
keduanya datang kepada Rasulullah SAW, beliaupun bangga dengan ketabahan
keduanya dan beliau berdo’a untuk keduanya semoga Allah mengaruniainya anak yang
sholeh dan sholihah.
Alhamdulillah permohonan Rasulullah SAW dikabulkan oleh Allah, akhirnya Abu
Thalhah dan Ummu Thalhah tersenyum lega karena dikaruniai anak-anak yang hafizd
Al-qur’an, berkat do’a Rasulullah SAW dan keikhlasan keduanya.
Semakin tinggi kecintaan anda terhadap sesuatu, semakin tinggi pula perasaan
anda untuk memilikinya, maka saat itu pula, semakin anda diperbudak olehnya.
Cintailah sesuatu itu sekedarnya saja, dan jangan berlebihan, agar anda tidak
terlalu capek dibuatnya, karena suatu saat ia akan pergi meninggalkan anda.
Sadarlah mobil mewah yang anda kendarai, suatu saat akan rusak, rumah mewah yang
anda tempati suatu saat akan ditinggalkan, anak istri yang anda cintai suatu
saat akan berpisah, milyaran rupiah ditangan anda suatu saat akan berpindah
tangan ke tangan orang lain, dan begitulah seterusnya.
Semakin tinggi kecintaan terhadap sesuatu, maka semakin ia diperbudak olehnya
RASUL PUN MENANGIS
Ketika Rasulullah SAW melihat putra kesayangannya Ibrahim wafat, terlihat
tetesan air mata membasahi kedua pipinya yang mulia. Para sahabat bertanya :
Engkau pun menangis Ya Rasulallah ? Beliau menjawab ini adalah air mata rahmat,
orang mukmin selalu berada pada kebaikan,keluar jiwanya dari kedua lambungnya,
sedangkan ia dalam keadaan memuji Allah. ( HR. Ibnu Hibban)
Ketika Sahabat Sa’ad bin Mu’adz Al-Anshari memperlihatkan kedua tangannya yang
melepuh karena memecah bongkahan batu sebagai mata pencahariannya, Rasulullah
SAW pun terlihat meneteskan air matanya. Kemudian beliau memegang tangan kasar
itu dan menciuminya, seraya berkata : “Inilah tangan yang tidak akan pernah
disentuh oleh api neraka”.
Ketika Ja’far panglima Rasul dalam perang Mu’tah gugur sebagai suhada’, dengan
tubuh yang tercabik-cabik oleh pedang, panah dan tombak, dan lumuran darah yang
berceceran, kucuran air mata pun deras membasahi pipi beliau.
Ya, Rasul pun menangis seperti manusia lainnya, namun tangisan Rasulullah
disini, bukanlah tangisan yang mengajarkan kepada kita supaya cengeng ataupun
putus asa dihadapan musibah, akan tetapi tangisan beliau adalah air mata
kelembutan dari ungkapan hati yang terdalam, dan ketulusan kasih sayang beliau
terhadap sesama, serta kepekaan beliau terhadap penderitaan orang lain.
Ya begitulah, terkadang air mata keluar untuk mengurangi beban kita, melegakan
sesak nafas kita, dan melepaskan kepenatan hati kita. Mungkin bisa dikatakan
bahwa antara air mata dan kesedihan sangatlah dekat, ia seperti kawan akrab
yang tidak bisa dipisahkan.
Mungkin ada saatnya anda menangis, ketika orang yang selama ini anda cintai
telah pergi. Namun tidak untuk meratapinya atau menyesalkannya, karena walau
bagaimanapun, tangisan itu tidak mampu menghidupkan yang sudah mati.
Mungkin ada saatnya pula anda menagis, ketika mengingat dosa-dosa yang lalu.
Seraya bertanya mengapa masa mudaku habis untuk bersenang-senag dalam jeratan
dosa? Mengapa seiring dengan berkerutnya wajahku, dosa-dosaku tak kunjung
berhenti? Mengapa ampunan Allah, aku sia-siakan begitu saja? Mengapa aku tertawa
terbahak-bahak saat terjebur di dalam kubangan dosa?
Belajarlah menangis, untuk melembutkan hati anda yang keras Ya, gunakanlah kata
“ Mengapa” berulang kali, agar kita bisa menangis. Menangis sekarang lebih baik
daripada menangis besok dihadapan timbangan amal, saat dihisab nanti. Menyesali
sekarang lebih baik daripada menyesal besok yang tanpa ujung dihadapan Jahanam.
Mungkin ada saatnya pula kita menangis, ketika mendengar ayat-ayat yang
menerangkan tentang adzab dibacakan, sebagaimana Nabi SAW sangat senang sekali
mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an yang keluar dari lisan Ibnu Mas’ud, saat
dibacakan dengan khusyuk beliau menikmati dan menyimaknya, tak lama kemudian
perlahan-lahan terlihat air matanya terkumpul di sudut matanya dan meleleh
membasahi pipi beliau, seraya berkata : “Cukup ya Ibnu mas’ud!”.
Tidak akan tersentuh api neraka, mata yang berlinang karena takut akan adzab
Allah (Atsar Abu Hurairah)
Mungkin ada saatnya pula kita menangis ketika mengingat kematian dan apa yang
akan terjadi setelahnya. Apakah kita sudah siap, ataukah belum? Sebagaimana
yang dilakukan oleh sahabat Usman bin ‘Affan, dimana beliau selalu menangis
disaat melintasi kuburan, sampai air matanya membasahi janggutnya, ketika
ditanya, “Mengapa engkau menangis saat melintasi kuburan, padahal saat mendengar
tentang surga dan neraka, engkau tidak menangis?”. Usman menjawab,” Aku
mendengar Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya kuburan itu tempat persinggahan
pertama menuju akhirat, jika selamat dari tempat itu, maka selanjutnya akan
lebih mudah untuk selamat. Dan jika tidak selamat dari tempat itu, maka tempat
sesudahnya akan akan lebih dahsyat”. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Hakim ).
Barangsiapa yang menyadari bahwa hidupnya akan menuju liang lahat yang sempit,
gelap nan sunyi, tentu tangisan lebih banyak daripada tertawanya. Ya begitulah,
terkadang kita perlu untuk belajar menangis, yaitu bukan tangisan cengeng atau
meminta belas kasihan manusia, akan tetapi tangisan yang mengandung makna, yang
melembutkan hati kita, ungkapan empati kita terhadap penderitaan orang lain. Itu
semua adalah tangisan yang mendekatkan kita kepada rahmat Allah.
Terkadang kita harus bertanya pada diri sendiri, mengapa kedua mata ini sulit
untuk meneteskan air mata? Mengapa masih ada tertawa disaat orang lain
menangis?. Ternyata penyebabnya adalah salah kaprah kebiasaan kita yang dibangun
diatas sendagurau dan canda tawa yang berlebihan. Dan kita juga terlalu sering
mengkonsumsi komedi sebagai hiburan untuk setiap harinya, padahal didalamnya
kita dilatih untuh melecehkan orang lain dengan kata-kata jorok lagi hina. Kita
mengidolakan tokoh-tokoh dagelan yang moralnya dipertanyakan, kita rela
mengeluarkan jutaan rupiah untuk membeli literatur yang membuat kita
terpingkal-pingkal.
Menangislah..!, jika tidak bisa, belajarlah menangis
(Atsar Abu Bakar ) Ya, tertawa yang berlebihan ternyata mengeraskan hati dan
membutakannya, mungkin seandainya ditampakkan di hadapan kita
kedzaliman-kedzaliman yang telah kita perbuat tentu tangisan kita lebih banyak
dari pada tertawa kita.
Sekali lagi, mari kita belajar menangis di tengah gelak-tawa, belajar menangis
di tengah kubangan dosa-dosa kita, belajar menangis di saat hati ini mulai
mengeras karena jauh dari mengingat pesan-pesan Allah.Akankah kita tertawa
sesaat, dan menangis untuk selamanya?
لو تعلمون ما أعلم لضحكتم قليلا ولبكيتم كثيرا
“Seandainya kalian tahu apa yang aku tahu, pasti kalian sedikit tertawanya dan
banyak menangisnya”.(HR. Waki’ bin Jarrah).
TIGA CARA MENGHADAPI MUSIBAH
Ridlo, Sabar, dan Syukur adalah senjata pamungkas untuk menghadapi musibah yang
menimpa anda
Adatiga cara untuk menghadapi musibah yang sedang menimpa anda :
1. Ridlo terhadap ketetapan Allah
ÔSTÎ ÝVPÖ :WTÞW~Y±STÿ PVMX
WÚ ðWW{ JðS/@
WTÞVÖ WéSå &WÞTHùTVÖóéTWÚ
øVÕWÆWè JðY/@
XÔPV{WéWWT~<ÕWTÊ fû éSÞYÚ`ëSÙ<Ö@
Katakan…Tidaklah musibah itu menimpa kami kecuali yang telah ditetapkan oleh
Allah kepada kami
( Q.S ; At-Taubah : 51 )
:WÚ ðð²VK
ÝYÚ xàTTW~g±SQÚ Á X³`¤KKVô@
WWè õøYÊ `ØRÑY©SÉßKV
PVMX
Á
xHTWTY{ ÝYQÚ XÔ`WTÎ ÜKV
:&WåVK
W¤`iTPVß QWÜMX
ðÐYÖ.V¢ øVÕWÆ JðY/@
c¤kY©Wÿ
(22) ð`~VÑPYÖ N
óéTWªVKWT uøVÕWÆ WÚ `ØRÑWTWTÊ WWè N
éSW£pTÉWT :WÙY
%`ØS|HùWT
ò SJðJðS/@
Wè W JñYSÿ QWÔRÒ xÓWT`oñ ]¤éSWTÊ (23
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan telah tertulis dalam kitab (Lohmahfuz) sebelum Kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.(Kami jelaskan yang
demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu,
dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.
Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. ( QS.
Al-Hadid : 22-23 )
2. Bersikap sabar
ØRÑPVßWéRÕ`WÞVÖWè xòpøWY WÝYQÚ gÇóéTW<Ö@
ÃéS<Ö@
Wè w°pTÍWTßWèX WÝYQÚ
YÓ.Wé`ÚVKô@
g¨SÉßVKô@
Wè %g.W£WÙPVÖ@
Wè X£PYWTWè fÛTÿX¤YiHTJð±Ö@
(155)
WÝÿY¡PVÖ@
:
W¢XM
ØSä`TWHTW²VK
bàTW~g±SQÚ vN
éRÖWTÎ PVTßXM
YãPVÕYÖ
:TPVTßMX
Wè Yã`~VÖMX
WÜéSÅY.W¤ (156) ðÐMXù;HTTVÖOèKR
óØXä`~VÕWÆ t.WéVÕW²
ÝYQÚ óØXäQYTTQW¤ b$àWÙT`W¤Wè ðÐMXù;HTTVÖOèKR
Wè SØSå WÜèSWpTäSÙ<Ö@
(157)
Dan sungguh kami akan memberi ujian kepada kalian dengan rasa takut, kelaparan,
kekurangan , harta, jiwa, dan buah-buahan, dan berilah kabar gembira kepada
orang-orang yang mau bersabar, yaitu mereka yang ketika tertimpa musibah mereka
mengatakan : sesungguhnya segala sesuatu itu datang dari Allah dan pasti akan
kembali lagi kepadaNya.Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan rahmat dari
tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk. ( QS.Al-
Baqarah : 155-157 )
Dari ayat diatas bisa disimpulkan, bahwa ada tiga keuntungan bagi orang yang mau
bersabar dalam musibah, yaitu : mendapat shalawat dari Allah berupa ampunan,
mendapat rahmat-Nya yang luas, dan Allah akan selalu memberikan hidayah
kepadanya.
Ya hanya kesabaranlah yang akan menjadikan anda damai, dari pada berlarut-larut
dalam tangis kesedihan. Lupakanlah kenangan musibah itu, bayangkan dalam benak
anda, bahwa akan ada pengganti yang terbaik dari musibah yang anda derita.
Bukankah pada setiap kesempitan, pasti ada kelapangan! Allah maha mendengar dan
mengetahui keluhan anda, dan Dia tidak pernah menyia-nyiakan pahala orang-orang
yang sabar.
Kesabaran pulalah yang akan menjadikan anda kuat bertahan hidup. karena ia akan
selalu membesarkan kekerdilan jiwa anda, mengurangi keangkuhan pada diri anda,
meluruhkan kelalaian, mengubur angkara murka, melatih kekuatan iman anda, serta
mengajak anda hanya kepada Allah-lah tempat mengadu dan kembali .
3. Bersyukur atas musibah yang menimpa
Mungkin pernyataan ini kedengarannya aneh dan langka ditelinga anda, karena
biasanya kata syukur itu diterapkan pada saat menerima nikmat. Kenapa harus
diterapkan disaat anda tertimpa musibah? Ya, … karena musibah itu merupakan
pertanda, bahwa Allah menyayangi anda, dan menghendaki kebaikan pada diri anda.
وإن الله إذا أحب قوما ابتلاهم
Dan sesunggunhnya jika Allah mencintai suatu kaum, maka Allah menguji mereka (
HR. Tirmidzi )
من يرد الله به خيرا يصب منه
Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah maka ia diberi musibah ( HR.
Bukhari-Muslim)
sesungguhnya segala sesuatu itu datang dari Allah dan pasti akan kembali lagi
kepadanya
MUSIBAH AKAN SELALU ADA
لا يزال البلاء بالمؤمن والمؤمنة في جسده ، وماله ، ونفسه حتى يلقى الله وما عليه
من خطيئة
Musibah akan selalu menimpa orang mu’min di dalam jasadnya, hartanya, jiwanya,
hingga berjumpa Allah, sedang pada dirinya tidak tersisa dosa. (HR. Ibn Hibban)
Musibah akan selalu ada, dan memang semestinya harus ada. Karena kedatangannya
bukan untuk merusak kita, ataupun mendhalimi kita. Akan tetapi kehadirannya
adalah ujian keimanan, peringatan kelalaian, dan dalam rangka penghapusan dosa.
ما من مسلم يصيبه أذى شوكاة فما فوقها إلا كفر الله سيائته كما تحط الشجرة ورقها
Tidaklah seorang muslim yang terkena musibah, berupa tertusuk duri atau yang
lainya, kecuali Allah akan merontokkan dosa-dosanya, sebagaimana pohon
merontokkan daunya.
( HR. Bukhori Muslim )
Jangan pernah anda berfikir bebas dari musibah, masalah, ujian dan cobaan,
selama anda masih hidup didunia ini. karena dunia ini adalah tempat ujian
seleksi untuk menentukan lulus dan tidaknya seseorang untuk memasuki surga.
Orang-orang yang beriman akan selalu diuji keimananya, sehingga Allah akan
memilih diantara mereka yang paling kuat keimanannya.
مثلالمؤمن كمثل الزرع لا تزال الريح تميله
ولا يزال المؤمن يصيبه البلاء
Perumpamaan orang mukmin itu seperti pohon yang selalu diombang-ambingkan angin,
dan tidak henti-hentinya musibah itu selalu datang.
( HR. Buhari-Ibn Hibban )
ðY©WVK
ñ§PVÞÖ@
ÜKV
Nv
éS{W£`TSTÿ ÜKV
vN
éRÖéSÍWTÿ UfTTTTÞWÚ
ò óØSåWè
W WÜéSÞTWTpÉSÿ (2) `TWÍVÖWè QWÞTTWWTÊ WÝÿY¡PVÖ@
ÝYÚ $óØXäYÕ`TWTÎ
QWÝWÙVÕ`ÅWT~VÕWTÊ JðS/@
WÝÿY¡PVÖ@
N
éSTÎWW² QWÝWÙVÕ`ÅW~VÖWè ûkYY¡HTTVÑ<Ö@
Ap
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah
beriman", sedang mereka tidak diuji lagi.Dan sesungguhnya Kami telah menguji
orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang
yang benarkeimananya dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (
QS. Al-Ankabut : 2-3 )
Ketinggian akan tercapai , setelah menghadapi kencangnya tiupan angin Jika anda
adalah orang yang sedang tertimpa musibah, jangan cemas…, karena musibah yang
menimpa anda, tidak akan melebihi kapasitas kemampuan anda. Pasti anda mampu
untuk menghadapinya. Allah telah menyesuaikan musibah itu, sesuai dengan
kapasitas masing-masing.
QORUN YANG TERKUBUR HARTA
Jika seandainya manusia tidak terfitnah dengan harta, maka mungkin saja Allah
akan menjadikan bagi setiap orang rumah yang beratapkan mutiara, berjendelakan
perak, dan berpintukan emas. Akan tetapi sesuap rizki yang berkah itu lebih,
daripada segunung emas yang membutakan mata hati.
Harta telah banyak mengubur seseorang keliang jahanam Harta yang berlimpah,
jabatan yang tinggi, telah banyak mensulap orang tawadu’ menjadi sombong, orang
yang qona’ah menjadi tamak, orang yang khusu’ menjadi lalai, dan orang yang
rajin beribadah menjadi malas, sehingga jauh dari petunjuk Allah dan
Rasul-Nya. Sebagaimana Qorun yang dilaknat oleh Allah, karena harta yang
menjadikannya kufur, sombong, congkak dan angkuh. Qarun mabuk dan terlena oleh
gelamornya dunia dan melimpahnya harta kekayaan.
Semua itu telah membutakan hatinya dari menerima kebenaran dan tuli dari
nasihat-nasihat ketuhanan. Ketika mereka meminta Qarun untuk bersyukur kepada
Allah, dan mengeluarkan sebagian hartanya untuk zakat, dengan sombong ia berkata
: “Sesungguhnya semua harta yang telah aku dapatkan, tidak lain adalah dari
jerih payahku dan ilmu yang ada padaku”
Sebagaimana disebutkan dalam surat Al- Qashash, ayat 78-82 :
Qarun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada
padaku". Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah
membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak
mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa
itu, tentang dosa-dosa mereka.
Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang
yang menghendaki kehidupan dunia: "Semoga kiranya kita mempunyai seperti apa
yang telah diberikan kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai
keberuntungan yang besar".
Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu,
pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh,
dan tidak diperoleh pahala itu kecuali oleh orang-orang yang sabar".
Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada
baginya suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah. dan tiadalah ia
termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).
Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukanQarun itu
Berkata:Aduhai. benarlah Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Diakehendaki
dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan
karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai
benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah)".(Al-
Qashash, ayat 78-82 )
Nama Qarun diulang sebanyak empat kali dalam Al-Quran, dua kali dalam surah
Al-Qashash, satu kali dalam surah Al-Ankabut, dan satu kali dalam surah
Al-Mu’min. Berulangkali nama Qorun disebut, berarti menandakan betapa pentingnya
kita diharuskan untuk mengambil pelajaran dari kisah tersebut.
Penyebutan didalam surah Al-Ankabut pada pembahasan singkat, tentang pendustaan
oleh tiga orang oknum Thagut, yaitu Qarun, Fir’aun, dan Haman, lalu Allah
menghancurkan mereka.
”Dan (juga) Qarun, Fir’aun dan Haman. sesungguhnya telah datang kepada mereka
Musa dengan (membawa bukti-bukti) keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi,
mereka berlaku sombong di (muka) bumi, dan tiadalah mereka orang-orang yang
luput (dari kehancuran itu).Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa
disebabkan dosanya, maka diantara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan
batu, kerikil dan diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur,
dan diantara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan diantara mereka
ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya
mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.”
(QS.Al-Ankabut: 39-40)
Penyebutan dalam surah Al-Mu’min (Ghafir) pada kisah pengutusan Musa A.S kepada
tiga orang Thagut yang mendustakannya.
“Dan sesungguhnya telah Kami utus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan
keterangan yang nyata, kepada Fir’aun, Haman, dan Qarun, maka mereka berkata, Ia
(Musa) adalah seorang ahli sihir yang pendusta.” (QS. Al-Mu’min: 23-24)
Semoga kita dijauhkan dari fitnah qorun didalam urusan harta duniawi, amiin ya
rabbal alamin..
Saudaraku…ketika kita membaca hadits dibawah ini, tentu sifat ambisi duniawi
yang menyelimuti hati kita akan segera sirna.
مَا مِنْ غَنِيٍّ وَلَا فَقِيرٍ إِلَّا وَدَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَّهُ أُتِيَ
مِنْ الدُّنْيَا قُوتًا
Tidaklah orang kaya dan orang miskin, ketika mereka dihisab pada hari kiamat,
kecuali mereka berandai-andai agar diberi sesuap rizki saja ketika di dunia
(HR.Ibnu Majah )
Mengapa mereka berkata : ”Seandainya aku hanya diberi sesuap rizki saja saat
di dunia”? Itu semua karena semakin banyak harta seseorang, semakin berat
perhitungan hisabnya nanti di akhirat. Dan begitu pula sebaliknya, semakin
sedikit harta yang dimiliki oleh seseorang, semakin ringan pula hisabnya
dihadapan Allah nanti.
يدخل فقراء المؤمنين الجنة قبل أغنيائهم بخمسمائة عام
Orang-orang mukmin yang fakir akan masuk surga lebih cepat lima ratus tahun
dibandingkan dengan orang mu’min yang kaya. ( HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan
disahihkan oleh Al-bani )
Diriwayatkan dari Anas bin Malik berkata : Suatu ketika Rasulullah SAW melewati
salah satu rumah milik sahabat Anshar, yang dipintu rumah tersebut terpasang
qubah mewah. Kemudian Rasulullah SAW bertanya : Apa ini? Para sahabat menjawab :
Ini adalah qubah yang dibangun oleh si Fulan, maka seketika itu Rasulullah SAW
bersabda : Setiap harta yang digunakan untuk hal yang seperti ini ( digunakan
untuk yang berlebih-lebihan yang tidak bermanfaat), ia akan menjadi beban yang
berat besok di hari kiamat.
Kemudian para sahabat menyampaikan sabda Rasul ini kepada pemilik rumah yang
berqubah tersebut, maka seketika itu pemilik rumah langsung menurunkan qubahnya
dari atas pintu rumahnya.
Pada kesempatan yang lain Rasulullah SAW melewati rumah tersebut, ternyata
qubahnya sudah hilang. Kemudian Rasulullah SAW bertanya : Kemana qubah yang
kemarin? Maka sahabat menjawab : Pemiliknya telah menurunkannya, setelah
mendengar sabdamu ya Rasulullah !. Kemudian Rasulullah SAW berdo’a : Semoga
Allah merahmatinya , semoga Allah merahmatinya. ( HR. Ibnu Majah )
Tidaklah harta yang digunakan selain di jalan Allah, malainkan akan memperberat
beban punggungnya di hadapan hisab
SESUAP RIZKI YANG BERKAH
ا للهم اجعل رزق آل محمد قوتا
Ya Allah berilah rizki kelurga Muhammad sesuap saja.
) HR.Bukhari Muslim)
Mengapa permintaan Rasulullah hanya sesuap rizki saja? Padahal seandainya
beliau meminta rizki sebesar gunung emas, pasti Allah mengabulkannya, dan secara
Kun Fayakun beliau langsung menjadi orang terkaya didunia. Hanya ada satu
jawabanya, yaitu Beliau tidak ingin harta dunia ini mengganggu ibadahnya dan
menjauhkanya dari mengingat Allah.
Disisi lain beliau adalah pemimpin dunia, Mekah dan Madinah berada dibawah
kekuasaannya, kekayaan terbentang luas dihadapanya, namun sedikitpun beliau
tidak tergoda dengan gemerlapnya duniawi.
Beliau bukanlah manusia yang tamak harta ataupun tahta, akan tetapi Beliau
adalah sosok teladan sederhana yang jauh dari kemewahan dan berlebih-lebihan.
Kezuhudan beliau dalam urusan duniawi patut dicontoh bagi seluruh umat manusia.
Bahkan pernah beliau sekeluarga pernah tidak makan tiga hari berturut-turut,
karena tidak ada persediaan gandum untuk dimasak, dan ketika beliau meninggalkan
dunia ini, ternyata baju besinya masih tergadai ditangan orang Yahudi sebagai
jaminan hutang.
ماشبع آل محمد منذ قدم المدينة من طعام البر ثلاث ليال
تبعا حتى قبض
Keluarga Muhammad SAW dalam keadaan lapar selama tiga hari berturut-turut
semenjak datang dari madinah, sampai beliau diwafatkan oleh Allah ( HR. Bukhari-
muslim )
Suatu ketika datang wanita Anshar menghadap Aisyah R.A ( istri Rasulullah )
kemudian ia melihat alas tidur Rasulullah telah lusuh dan kasar, maka seketika
itu wanita Anshar langsung pulang dan mengambil alas tidur yang halus yang
terbuat dari wol untuk dihadiahkan pada Rasulullah, lalu alas itu dititipkan
kepada Aisyah untuk disampaikan Rasulullah. Sesampainya alas itu ketangan
Rasulullah, maka beliau bertanya : Apa ini wahai Aisyah? Aisyah menjawab: Ini
adalah alas tidur, hadiah dari wanita Anshar yang iba melihat alas tidurmu yang
sudah lusuh. Maka seketika itu Rasulullah SAW berkata A’isyah : Wahai
A’isyah.., kembalikanlah alas ini kepemiliknya! Rasulullah mengucapkannya
tiga kali, karena Aisyah merasa keberatan , lalu beliau bersabda : Demi Allah,
seandainya aku mau maka Allah akan memberikan kepadaku gunung emas dan perak. (
HR. Imam Ahmad )
Subhanallah, dengan kesederhanaan itulah Rasulullah menikmati kehidupannya
bersama keluarganya, walaupun terkadang dapur tidak mengepulkan asapnya, tidur
dengan tikar yang sudah lusuh, rumah sempit di pojok masjid, beliau tetap sabar
dalam bertahan hidup, tidak Satu gunung mas, ternyata tidak menggetarkan hati
Rasulullah saw, bagaimana dengan hati anda..? meminta-minta ataupun menjual
harga diri, bahkan ia jadikan keadaan yang serba kekurangan itu sebagai ajang
mendekatkan diri kepada Allah.
Suatu ketika rumah Rasulullah tidak mengepulkan asap, maka Urwah salah satu
shahabiah bertanya kepada Aisyah istri Rasulullah, “ Wahai Aisyah…Dengan apa
kalian hidup ? Aisyah menjawab : Kami hidup dengan seteguk air dan buah kurma.(
HR. Ahmad )
Dari Abu Hurairah RA berkata : Suatu ketika Rasulullah SAW dihadiahi hidangan
yang masih hangat, kemudian beliau menyantapnya, setelah selesai makan, maka
beliau berkata : Segala puji bagi Allah, sudah beberapa hari ini perutku belum
terisi makanan. (HR.Ibnu Majah )
Suatu ketika Umar bin Khattab masuk kekamar Rasulullah, pada waktu itu
Rasulullah sedang tiduran diatas tikarnya yang lusuh, umar menangis karena
melihat goresan bekas tikar dilambung Rasulullah. Kemudian Umar mengarahkan
pandangannya kearah langit-langit kamar Rasulullah, disitu tergantung gandum
kering yang tak seberapa, maka Rasulullah bertanya : Ada apa denganmu ya Umar,
mengapa menangis? Umar menjawab : Wahai Rasulullah para kaisar musuh Allah hidup
dengan serba mewah, bergelimangan harta, sedangkan engkau kaisar kekasih Allah
hidup dengan keadaan seperti ini ! Lalu Rasulullah bersabda : Apakah engkau ragu
wahai Umar ? biarkan mereka memiliki dunia seisinya, dan bagi kita adalah
Akhirat ( surga ). ( HR. Bukhari )
Rasulullah mampu bertahan dengan gaya hidup yang seperti itu, hidup yang amat
sangat sederhana, tidak lain adalah karena beliau punya motto hidup dibawah
ini :
اللهم لا عيش إلا عيش الآخرة
“ Ya Allah tidak ada kehidupan yang hakiki kecuali kehidupan akhirat” ( HR.
Bukhari Muslim )
Ya …. hidup yang sebenarnya hanyalah satu, yaitu kehidupan akhirat, dunia hanya
tempat singgah sementara, bukan tempat untuk bermukim selamanya, karena kita
hanyalah musafir yang akan segera berangkat menuju desa akhirat.
Kita adalah musafir yang akan segera berangkat menuju desa akhirat Maka jika
prinsip ini dipegang dan dijadikan sebagai keyakinan yang mendarah daging, tentu
dunia sangatlah kecil dimata kita, sebagaimana Rasulullah memandang dunia ini.
لأن أقول : سبحان الله ، والحمد لله ، ولا إله إلا الله ، والله أكبر أحب إلي مما
طلعت عليه الشمس
Rasulullah SAW bersabda : “ Sungguh ucapan tasbih subhanallah ( maha suci Allah
), alhamdulillah
( segala puji bagi Allah ), lailaha illallah ( tiada tuhan selain Allah) ,
Allahu Akbar ( Allah maha besar ) itu lebih aku cintai dari pada seluruh apa
yang tersinari matahari ( dunia seisinya . ( HR. Muslim )
HIDUP SEDERHANA
Roti kering yang anda makan dipojok rumah, dan seteguk air yang anda minum dari
rizki yang bersih, dan kamar sempit yang anda huni dengan penuh keridloan, itu
semua lebih baik dari pada kemegahan istana yang membawamu ke neraka. (Abu
Atahiyyah)
Kekurangan itu hal yang biasa, tidak usah anda pusing kepala, ataupun setres,
yang terpenting bagi anda adalah bagaimana menjadikan kekurangan itu sebagai
sebuah kelebihan, ajang meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
Jangan sampai hidup yang serba kekurangan, dijadikan alasan untuk meninggalkan
ibadah, dan jauh dari bimbingan agama, karena betapa banyak orang yang menjual
agamanya, oleh karena alasan ekonomi dan kefakiran.
Bukankah kebanyakan para sahabat itu adalah orang-orang yang hidup dalam
kekurangan? Akan tetapi kekurangan itu, sedikitpun tidak mengurangi ibadah
mereka kepada Allah, dan tidak menghalangi mereka untuk mencari kelebihan
anugrah dan ridla-Nya.
Imam Buhari menyediakan bab khusus di dalam kitab sahihnya, yang menceritakan
kesederhanaan para sahabat Rasulullah SAW, diantaranya adalah Abu Hurairah ,
Simaklah kisah berikut ini :
Abu Hurairah menceritakan kehidupannya :
“ Aku adalah laki-laki yang miskin yang selalu mendampingi Rasulullah SAW,
walaupun terkadang dalam keadaan perut kosong. Sedangkan para sahabat Anshar
mereka menyibukkan diri berdagang dipasar untuk mencari rizki. Suatu ketika
Rasulullah SAW berkata kepadaku :
من يبسط ثوبه فلن ينس شيئا سمعه مني
“Barangsiapa yang membeberkan bajunya, maka tidak akan lupa dari apa yang ia
dengar dariku”
Maka aku pun membeberkan bajuku sampai beliau selesai dari perkataannya.
Kemudian baju itu aku peluk erat kebadanku, maka sedikitpun aku tidak lupa dari
apa yang aku dengar dari beliau. (HR. Buhari)
Perut kosong bukanlah alasan untuk meninggalkan ibadah
subhanallah…hidup
yang serba kekurangan
,ternyata tidak menghalangi Abu Hurairah untuk
belajar hadits dari Rasulallah, demi untuk memperbaiki kualitas ibadahnya.
Bahkan, hadits- hadits yang diriwayatkannya mencapai 5.384 hadits , padahal
beliau masuk Islam pada tahun ke tujuh Hijriyah, diusianya yang ke dua puluh
tujuh tahun. Ini berarti beliau hanya menjumpai Rasulullah SAW kurang lebih
empat tahunan, karena RAsulullah SAW wafat tahun 11 Hijriyah.
Ternyata Abu Hurairah tidak sendirian didalam masalah kekurangan ma’isyah.
Disana ada para sahabat Muhajirin rela meninggalkan rumah dan harta serta anak
istrinya demi hijrah untuk menyelamatkan agama mereka dari kekufuran. Mereka
hidup dalam kemiskinan dan kekurangan, tinggal di emperan Masjid Nabawi di
Madinah,walaupun demikian, tidak sedikitpun mengurangi ibadah mereka kepada
Allah, justru mereka menjadikan kekurangan itu sebagai ajang mendekatkan diri
kepada Allah. Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam firmanya :
Yò:
W£WÍSÉ<ÕYÖ WÝÿX£YHTWäSÙ<Ö@
WÝÿY¡PVÖ@
N
éSX£`TRK
ÝYÚ óØYåX£HTTWTÿY
`yXäYÖ.Wé`ÚVK
Wè WÜéTSçÅWT`WTÿ ¾pµWTÊ WÝYPÚ JðY/@
_Tß.Wép¶Y¤Wè
WÜèS£S±ÞWTÿWè JðW/@
,I&SãVÖéSªW¤Wè ðÐMXù;HTTVÖOèKR
SØSå WÜéSTÎYHTUfT±Ö@
(8)
“Dan para sahabat Muhajirin yang faqir, yang diusir dari rumah-rumah dan harta
mereka di makkah, mereka itu selalu mencari anugrah dari Allah dan ridla-Nya,
dan mereka selalu menolong agama Allah dan sunah Rasul-Nya, mereka itulah adalah
orang yang benar imannya. ( QS.Al-Hasr : 8 )
Suatu ketika Rasulullah barsama tujuh sahabatnya, mereka semua dalam keadaan
perut yang kosong , lapar dan dahaga, kemudian Rasulullah mengeluarkan kantong
makananya, ternyata hanya terdapat beberapa butir kurma saja, kemudian
Rasulullah membagikan kurma tersesebut, setiap orang hanya mendapat satu butir
kurma (HR. Ibnu Majah)
Subhanallah.. betapa sederhananya hidup mereka, walaupun dalam keadaan serba
kekurangan Rasulullah SAW masih tetap saja berbagi dengan para sahabatnya. Susah
senang mereka bersama-sama saling merasakan, demikian pula sedih tangis mereka
selalu bersama untuk menghadapinya.
Saudaraku…Lihatlah Rasulullah yang tidak pernah kenyang perutnya dari makanan
yang lezat, tidur bertikarkan pelapah kurma yang membekas dilambungnya, baju apa
adanya yang sederhana. Hidup yang seperti ini ternyata tidak mengurangi
ketaqwaannya kepada Allah.
ماشبع آل محمد منذ قدم المدينة من طعام البر ثلاث ليال
تبعا حتى قبض
Keluarga Muhamad SAW dalam keadaan lapar selama tiga hari berturur-turut
semenjak datang dari Madinah, sampai beliau diwafatkan oleh Allah.
( HR. Bukhari- Muslim )
SURGA RINDU FUQORO’
Jika anda seorang yang kurang kecukupan, jangan cemas…, sesungguhnya harta
bukanlah satu-satunya sumber kebahagiaan di dunia ini, hanya imanlah sumber
kebahagian, dan amal soleh itulah deposito kekayaan akhirat.
Orang-orang mukmin yang fakir akan masuk surga lebih cepat lima ratus tahun
dibandingkan dengan orang mu’min yang kaya.
Sesungguhnya surga sangat merindukan orang-orang fakir yang sabar dan ridlo,
jauh dari keluhan yang kurang berarti, dan semakin mendekatkan dirinya kepada
Allah.
Bukankah orang miskin beban hisabnya lebih ringan lima ratus tahun dibandingkan
hisabnya orang kaya! ya.. lima ratus tahun saudaraku.., waktu yang begitu lama
nan panjang.
Penderitaan anda didunia ini mungkin tidak ada nol koma persennya, dibanding
penderitaan mereka orang kaya yang kufur, di akherat nanti. Maka dari itu
bersabarlah…, jangan cemas…, surga merindukanmu!
Cobalah sambut kabar gembira dari Rasulullah SAW dibawah ini , dengan wajah
tersenyum dan berseri-seri;
يدخل فقراء المؤمنين الجنة قبل أغنيائهم بخمسمائة عام
Orang-orang mukmin yang fakir akan masuk surga lebih cepat lima ratus tahun
dibandingkan dengan orang mu’min yang kaya.
( HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)
نظرت إلى الجنة فإذا أكثر أهلها المساكين، ونظرت إلى النار فإذا أكثر أهلها النساء،
وإذا أهل الجد محبوسون ، وإذا الكفارقد أمر بهم إلى النار
Rasulullah bersabda : Aku melihat ke surga, ternyata kebanyakan penghuninya
adalah orang-orang miskin, aku melihat ke neraka, ternyata kebanyakan
penghuninya adalah para wanita, pada saat itu pula aku menyaksikan orang-orang
kaya masih terkekang dalam hisab, padahal orang-orang kafir telah diperintahkan
untuk masuk neraka. ( HR. Ahmad )
Ya akhii.. kemiskinan yang mendekatkanmu kepada Allah itu lebih baik, dari pada
hartamu melimpah tapi melalaikanmu dari mengingat-Nya.
Cukuplah sepotong roti yang membantu meluruskan tulang rusukmu untuk shalat dan
membaca ayat-ayat Allah, itu lebih baik dari pada makanan pesta yang berlimpah
yang melalaikanmu dari waktu shalat dan berdzikir kepada-Nya.
Cukuplah seteguk air yang anda dapatkan dari hasil keringatmu sendiri itu lebih
baik dari pada segelas air dari hasil meminta-minta.
Sepotong roti yang mendekatkan anda kepada Allah, itu lebih baik daripada
hidangan pesta Cukuplah sesuap nasi yang engkau dapatkan dari sebongkok kayu
yang engkau angkut dipunggungmu dengan jalan yang halal itu lebih baik dari pada
sepiring nasi, akan tetapi dari hasil mencuri ataupun menipu orang lain. karena
semua itu tidak mendatangkan keberkahan dan menjadi sebab ditolaknya ibadah
anda.
Rasulullah saw bersabda :
Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik.Dan
sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan
para rasul-Nya dengan firmannya : Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan
beramalshalehlah. Dan Dia berfirman : Wahai orang-orang yang beriman makanlah
yang baik-baik dari apa yang Kamirizkikan kepada kalian.
Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan
kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Ya
Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram,pakaiannya haram
dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya)
bagaimana doanya akan dikabulkan. (Riwayat Muslim).
Mungkin masih tersimpan dihati anda sebuah niat : “ Seandainya harta saya
cukup, maka pahala saya akan bertambah banyak, karena denganya aku mampu
bersedekah”. Jangan cemas ! Niat anda sudah dicatat oleh Allah sebagai amal
shaleh, dan ingat bersedekah tidak hanya dengan harta benda saja, akan tetapi
banyak cara untuk melakukannya, sebagaimana penjelasan hadits dibawah ini :
Dari Abu Dzar Radhiallahuanhu berkata :
Sesungguhnya sejumlah orang dari shahabat Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa
sallam berkata kepada Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam: “ Wahai
Rasululullah, orang-orang kaya telah pergi dengan membawa pahala yang banyak,
mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami puasa dan
mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka (sedang kami tidak dapat
melakukannya).
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Bukankah Allah telah
menjadikan bagi kalian jalan untuk bersedekah ? Sesungguhnya setiap tashbih
merupakan sedekah, setiap takbir merupakan sedekah, setiap tahmid merupakan
sedekah, setiap tahlil merupakan sedekah, amar ma’ruf nahi munkar merupakan
sedekah dan pada kemaluan kalian terdapat sedekah. Mereka bertanya
: Ya Rasulullah masakah dikatakan berpahala seseorang diantara kami yang
menyalurkan syahwatnya ?, Beliau bersabda : Bagaimana pendapat kalian seandainya
hal tersebut disalurkan dijalan yang haram, bukankah baginya dosa ?, Demikianlah
halnya jika hal tersebut diletakkan pada jalan yang halal,maka baginya
mendapatkan pahala.(HR.Muslim )
Langganan:
Postingan (Atom)