Selasa, 08 Juli 2014
HIDUP SEDERHANA
Roti kering yang anda makan dipojok rumah, dan seteguk air yang anda minum dari
rizki yang bersih, dan kamar sempit yang anda huni dengan penuh keridloan, itu
semua lebih baik dari pada kemegahan istana yang membawamu ke neraka. (Abu
Atahiyyah)
Kekurangan itu hal yang biasa, tidak usah anda pusing kepala, ataupun setres,
yang terpenting bagi anda adalah bagaimana menjadikan kekurangan itu sebagai
sebuah kelebihan, ajang meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
Jangan sampai hidup yang serba kekurangan, dijadikan alasan untuk meninggalkan
ibadah, dan jauh dari bimbingan agama, karena betapa banyak orang yang menjual
agamanya, oleh karena alasan ekonomi dan kefakiran.
Bukankah kebanyakan para sahabat itu adalah orang-orang yang hidup dalam
kekurangan? Akan tetapi kekurangan itu, sedikitpun tidak mengurangi ibadah
mereka kepada Allah, dan tidak menghalangi mereka untuk mencari kelebihan
anugrah dan ridla-Nya.
Imam Buhari menyediakan bab khusus di dalam kitab sahihnya, yang menceritakan
kesederhanaan para sahabat Rasulullah SAW, diantaranya adalah Abu Hurairah ,
Simaklah kisah berikut ini :
Abu Hurairah menceritakan kehidupannya :
“ Aku adalah laki-laki yang miskin yang selalu mendampingi Rasulullah SAW,
walaupun terkadang dalam keadaan perut kosong. Sedangkan para sahabat Anshar
mereka menyibukkan diri berdagang dipasar untuk mencari rizki. Suatu ketika
Rasulullah SAW berkata kepadaku :
من يبسط ثوبه فلن ينس شيئا سمعه مني
“Barangsiapa yang membeberkan bajunya, maka tidak akan lupa dari apa yang ia
dengar dariku”
Maka aku pun membeberkan bajuku sampai beliau selesai dari perkataannya.
Kemudian baju itu aku peluk erat kebadanku, maka sedikitpun aku tidak lupa dari
apa yang aku dengar dari beliau. (HR. Buhari)
Perut kosong bukanlah alasan untuk meninggalkan ibadah
subhanallah…hidup
yang serba kekurangan
,ternyata tidak menghalangi Abu Hurairah untuk
belajar hadits dari Rasulallah, demi untuk memperbaiki kualitas ibadahnya.
Bahkan, hadits- hadits yang diriwayatkannya mencapai 5.384 hadits , padahal
beliau masuk Islam pada tahun ke tujuh Hijriyah, diusianya yang ke dua puluh
tujuh tahun. Ini berarti beliau hanya menjumpai Rasulullah SAW kurang lebih
empat tahunan, karena RAsulullah SAW wafat tahun 11 Hijriyah.
Ternyata Abu Hurairah tidak sendirian didalam masalah kekurangan ma’isyah.
Disana ada para sahabat Muhajirin rela meninggalkan rumah dan harta serta anak
istrinya demi hijrah untuk menyelamatkan agama mereka dari kekufuran. Mereka
hidup dalam kemiskinan dan kekurangan, tinggal di emperan Masjid Nabawi di
Madinah,walaupun demikian, tidak sedikitpun mengurangi ibadah mereka kepada
Allah, justru mereka menjadikan kekurangan itu sebagai ajang mendekatkan diri
kepada Allah. Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam firmanya :
Yò:
W£WÍSÉ<ÕYÖ WÝÿX£YHTWäSÙ<Ö@
WÝÿY¡PVÖ@
N
éSX£`TRK
ÝYÚ óØYåX£HTTWTÿY
`yXäYÖ.Wé`ÚVK
Wè WÜéTSçÅWT`WTÿ ¾pµWTÊ WÝYPÚ JðY/@
_Tß.Wép¶Y¤Wè
WÜèS£S±ÞWTÿWè JðW/@
,I&SãVÖéSªW¤Wè ðÐMXù;HTTVÖOèKR
SØSå WÜéSTÎYHTUfT±Ö@
(8)
“Dan para sahabat Muhajirin yang faqir, yang diusir dari rumah-rumah dan harta
mereka di makkah, mereka itu selalu mencari anugrah dari Allah dan ridla-Nya,
dan mereka selalu menolong agama Allah dan sunah Rasul-Nya, mereka itulah adalah
orang yang benar imannya. ( QS.Al-Hasr : 8 )
Suatu ketika Rasulullah barsama tujuh sahabatnya, mereka semua dalam keadaan
perut yang kosong , lapar dan dahaga, kemudian Rasulullah mengeluarkan kantong
makananya, ternyata hanya terdapat beberapa butir kurma saja, kemudian
Rasulullah membagikan kurma tersesebut, setiap orang hanya mendapat satu butir
kurma (HR. Ibnu Majah)
Subhanallah.. betapa sederhananya hidup mereka, walaupun dalam keadaan serba
kekurangan Rasulullah SAW masih tetap saja berbagi dengan para sahabatnya. Susah
senang mereka bersama-sama saling merasakan, demikian pula sedih tangis mereka
selalu bersama untuk menghadapinya.
Saudaraku…Lihatlah Rasulullah yang tidak pernah kenyang perutnya dari makanan
yang lezat, tidur bertikarkan pelapah kurma yang membekas dilambungnya, baju apa
adanya yang sederhana. Hidup yang seperti ini ternyata tidak mengurangi
ketaqwaannya kepada Allah.
ماشبع آل محمد منذ قدم المدينة من طعام البر ثلاث ليال
تبعا حتى قبض
Keluarga Muhamad SAW dalam keadaan lapar selama tiga hari berturur-turut
semenjak datang dari Madinah, sampai beliau diwafatkan oleh Allah.
( HR. Bukhari- Muslim )
SURGA RINDU FUQORO’
Jika anda seorang yang kurang kecukupan, jangan cemas…, sesungguhnya harta
bukanlah satu-satunya sumber kebahagiaan di dunia ini, hanya imanlah sumber
kebahagian, dan amal soleh itulah deposito kekayaan akhirat.
Orang-orang mukmin yang fakir akan masuk surga lebih cepat lima ratus tahun
dibandingkan dengan orang mu’min yang kaya.
Sesungguhnya surga sangat merindukan orang-orang fakir yang sabar dan ridlo,
jauh dari keluhan yang kurang berarti, dan semakin mendekatkan dirinya kepada
Allah.
Bukankah orang miskin beban hisabnya lebih ringan lima ratus tahun dibandingkan
hisabnya orang kaya! ya.. lima ratus tahun saudaraku.., waktu yang begitu lama
nan panjang.
Penderitaan anda didunia ini mungkin tidak ada nol koma persennya, dibanding
penderitaan mereka orang kaya yang kufur, di akherat nanti. Maka dari itu
bersabarlah…, jangan cemas…, surga merindukanmu!
Cobalah sambut kabar gembira dari Rasulullah SAW dibawah ini , dengan wajah
tersenyum dan berseri-seri;
يدخل فقراء المؤمنين الجنة قبل أغنيائهم بخمسمائة عام
Orang-orang mukmin yang fakir akan masuk surga lebih cepat lima ratus tahun
dibandingkan dengan orang mu’min yang kaya.
( HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)
نظرت إلى الجنة فإذا أكثر أهلها المساكين، ونظرت إلى النار فإذا أكثر أهلها النساء،
وإذا أهل الجد محبوسون ، وإذا الكفارقد أمر بهم إلى النار
Rasulullah bersabda : Aku melihat ke surga, ternyata kebanyakan penghuninya
adalah orang-orang miskin, aku melihat ke neraka, ternyata kebanyakan
penghuninya adalah para wanita, pada saat itu pula aku menyaksikan orang-orang
kaya masih terkekang dalam hisab, padahal orang-orang kafir telah diperintahkan
untuk masuk neraka. ( HR. Ahmad )
Ya akhii.. kemiskinan yang mendekatkanmu kepada Allah itu lebih baik, dari pada
hartamu melimpah tapi melalaikanmu dari mengingat-Nya.
Cukuplah sepotong roti yang membantu meluruskan tulang rusukmu untuk shalat dan
membaca ayat-ayat Allah, itu lebih baik dari pada makanan pesta yang berlimpah
yang melalaikanmu dari waktu shalat dan berdzikir kepada-Nya.
Cukuplah seteguk air yang anda dapatkan dari hasil keringatmu sendiri itu lebih
baik dari pada segelas air dari hasil meminta-minta.
Sepotong roti yang mendekatkan anda kepada Allah, itu lebih baik daripada
hidangan pesta Cukuplah sesuap nasi yang engkau dapatkan dari sebongkok kayu
yang engkau angkut dipunggungmu dengan jalan yang halal itu lebih baik dari pada
sepiring nasi, akan tetapi dari hasil mencuri ataupun menipu orang lain. karena
semua itu tidak mendatangkan keberkahan dan menjadi sebab ditolaknya ibadah
anda.
Rasulullah saw bersabda :
Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik.Dan
sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan
para rasul-Nya dengan firmannya : Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan
beramalshalehlah. Dan Dia berfirman : Wahai orang-orang yang beriman makanlah
yang baik-baik dari apa yang Kamirizkikan kepada kalian.
Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan
kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Ya
Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram,pakaiannya haram
dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya)
bagaimana doanya akan dikabulkan. (Riwayat Muslim).
Mungkin masih tersimpan dihati anda sebuah niat : “ Seandainya harta saya
cukup, maka pahala saya akan bertambah banyak, karena denganya aku mampu
bersedekah”. Jangan cemas ! Niat anda sudah dicatat oleh Allah sebagai amal
shaleh, dan ingat bersedekah tidak hanya dengan harta benda saja, akan tetapi
banyak cara untuk melakukannya, sebagaimana penjelasan hadits dibawah ini :
Dari Abu Dzar Radhiallahuanhu berkata :
Sesungguhnya sejumlah orang dari shahabat Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa
sallam berkata kepada Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam: “ Wahai
Rasululullah, orang-orang kaya telah pergi dengan membawa pahala yang banyak,
mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami puasa dan
mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka (sedang kami tidak dapat
melakukannya).
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Bukankah Allah telah
menjadikan bagi kalian jalan untuk bersedekah ? Sesungguhnya setiap tashbih
merupakan sedekah, setiap takbir merupakan sedekah, setiap tahmid merupakan
sedekah, setiap tahlil merupakan sedekah, amar ma’ruf nahi munkar merupakan
sedekah dan pada kemaluan kalian terdapat sedekah. Mereka bertanya
: Ya Rasulullah masakah dikatakan berpahala seseorang diantara kami yang
menyalurkan syahwatnya ?, Beliau bersabda : Bagaimana pendapat kalian seandainya
hal tersebut disalurkan dijalan yang haram, bukankah baginya dosa ?, Demikianlah
halnya jika hal tersebut diletakkan pada jalan yang halal,maka baginya
mendapatkan pahala.(HR.Muslim )