Selasa, 08 Juli 2014
SESUAP RIZKI YANG BERKAH
ا للهم اجعل رزق آل محمد قوتا
Ya Allah berilah rizki kelurga Muhammad sesuap saja.
) HR.Bukhari Muslim)
Mengapa permintaan Rasulullah hanya sesuap rizki saja? Padahal seandainya
beliau meminta rizki sebesar gunung emas, pasti Allah mengabulkannya, dan secara
Kun Fayakun beliau langsung menjadi orang terkaya didunia. Hanya ada satu
jawabanya, yaitu Beliau tidak ingin harta dunia ini mengganggu ibadahnya dan
menjauhkanya dari mengingat Allah.
Disisi lain beliau adalah pemimpin dunia, Mekah dan Madinah berada dibawah
kekuasaannya, kekayaan terbentang luas dihadapanya, namun sedikitpun beliau
tidak tergoda dengan gemerlapnya duniawi.
Beliau bukanlah manusia yang tamak harta ataupun tahta, akan tetapi Beliau
adalah sosok teladan sederhana yang jauh dari kemewahan dan berlebih-lebihan.
Kezuhudan beliau dalam urusan duniawi patut dicontoh bagi seluruh umat manusia.
Bahkan pernah beliau sekeluarga pernah tidak makan tiga hari berturut-turut,
karena tidak ada persediaan gandum untuk dimasak, dan ketika beliau meninggalkan
dunia ini, ternyata baju besinya masih tergadai ditangan orang Yahudi sebagai
jaminan hutang.
ماشبع آل محمد منذ قدم المدينة من طعام البر ثلاث ليال
تبعا حتى قبض
Keluarga Muhammad SAW dalam keadaan lapar selama tiga hari berturut-turut
semenjak datang dari madinah, sampai beliau diwafatkan oleh Allah ( HR. Bukhari-
muslim )
Suatu ketika datang wanita Anshar menghadap Aisyah R.A ( istri Rasulullah )
kemudian ia melihat alas tidur Rasulullah telah lusuh dan kasar, maka seketika
itu wanita Anshar langsung pulang dan mengambil alas tidur yang halus yang
terbuat dari wol untuk dihadiahkan pada Rasulullah, lalu alas itu dititipkan
kepada Aisyah untuk disampaikan Rasulullah. Sesampainya alas itu ketangan
Rasulullah, maka beliau bertanya : Apa ini wahai Aisyah? Aisyah menjawab: Ini
adalah alas tidur, hadiah dari wanita Anshar yang iba melihat alas tidurmu yang
sudah lusuh. Maka seketika itu Rasulullah SAW berkata A’isyah : Wahai
A’isyah.., kembalikanlah alas ini kepemiliknya! Rasulullah mengucapkannya
tiga kali, karena Aisyah merasa keberatan , lalu beliau bersabda : Demi Allah,
seandainya aku mau maka Allah akan memberikan kepadaku gunung emas dan perak. (
HR. Imam Ahmad )
Subhanallah, dengan kesederhanaan itulah Rasulullah menikmati kehidupannya
bersama keluarganya, walaupun terkadang dapur tidak mengepulkan asapnya, tidur
dengan tikar yang sudah lusuh, rumah sempit di pojok masjid, beliau tetap sabar
dalam bertahan hidup, tidak Satu gunung mas, ternyata tidak menggetarkan hati
Rasulullah saw, bagaimana dengan hati anda..? meminta-minta ataupun menjual
harga diri, bahkan ia jadikan keadaan yang serba kekurangan itu sebagai ajang
mendekatkan diri kepada Allah.
Suatu ketika rumah Rasulullah tidak mengepulkan asap, maka Urwah salah satu
shahabiah bertanya kepada Aisyah istri Rasulullah, “ Wahai Aisyah…Dengan apa
kalian hidup ? Aisyah menjawab : Kami hidup dengan seteguk air dan buah kurma.(
HR. Ahmad )
Dari Abu Hurairah RA berkata : Suatu ketika Rasulullah SAW dihadiahi hidangan
yang masih hangat, kemudian beliau menyantapnya, setelah selesai makan, maka
beliau berkata : Segala puji bagi Allah, sudah beberapa hari ini perutku belum
terisi makanan. (HR.Ibnu Majah )
Suatu ketika Umar bin Khattab masuk kekamar Rasulullah, pada waktu itu
Rasulullah sedang tiduran diatas tikarnya yang lusuh, umar menangis karena
melihat goresan bekas tikar dilambung Rasulullah. Kemudian Umar mengarahkan
pandangannya kearah langit-langit kamar Rasulullah, disitu tergantung gandum
kering yang tak seberapa, maka Rasulullah bertanya : Ada apa denganmu ya Umar,
mengapa menangis? Umar menjawab : Wahai Rasulullah para kaisar musuh Allah hidup
dengan serba mewah, bergelimangan harta, sedangkan engkau kaisar kekasih Allah
hidup dengan keadaan seperti ini ! Lalu Rasulullah bersabda : Apakah engkau ragu
wahai Umar ? biarkan mereka memiliki dunia seisinya, dan bagi kita adalah
Akhirat ( surga ). ( HR. Bukhari )
Rasulullah mampu bertahan dengan gaya hidup yang seperti itu, hidup yang amat
sangat sederhana, tidak lain adalah karena beliau punya motto hidup dibawah
ini :
اللهم لا عيش إلا عيش الآخرة
“ Ya Allah tidak ada kehidupan yang hakiki kecuali kehidupan akhirat” ( HR.
Bukhari Muslim )
Ya …. hidup yang sebenarnya hanyalah satu, yaitu kehidupan akhirat, dunia hanya
tempat singgah sementara, bukan tempat untuk bermukim selamanya, karena kita
hanyalah musafir yang akan segera berangkat menuju desa akhirat.
Kita adalah musafir yang akan segera berangkat menuju desa akhirat Maka jika
prinsip ini dipegang dan dijadikan sebagai keyakinan yang mendarah daging, tentu
dunia sangatlah kecil dimata kita, sebagaimana Rasulullah memandang dunia ini.
لأن أقول : سبحان الله ، والحمد لله ، ولا إله إلا الله ، والله أكبر أحب إلي مما
طلعت عليه الشمس
Rasulullah SAW bersabda : “ Sungguh ucapan tasbih subhanallah ( maha suci Allah
), alhamdulillah
( segala puji bagi Allah ), lailaha illallah ( tiada tuhan selain Allah) ,
Allahu Akbar ( Allah maha besar ) itu lebih aku cintai dari pada seluruh apa
yang tersinari matahari ( dunia seisinya . ( HR. Muslim )