Selasa, 08 Juli 2014
QORUN YANG TERKUBUR HARTA
Jika seandainya manusia tidak terfitnah dengan harta, maka mungkin saja Allah
akan menjadikan bagi setiap orang rumah yang beratapkan mutiara, berjendelakan
perak, dan berpintukan emas. Akan tetapi sesuap rizki yang berkah itu lebih,
daripada segunung emas yang membutakan mata hati.
Harta telah banyak mengubur seseorang keliang jahanam Harta yang berlimpah,
jabatan yang tinggi, telah banyak mensulap orang tawadu’ menjadi sombong, orang
yang qona’ah menjadi tamak, orang yang khusu’ menjadi lalai, dan orang yang
rajin beribadah menjadi malas, sehingga jauh dari petunjuk Allah dan
Rasul-Nya. Sebagaimana Qorun yang dilaknat oleh Allah, karena harta yang
menjadikannya kufur, sombong, congkak dan angkuh. Qarun mabuk dan terlena oleh
gelamornya dunia dan melimpahnya harta kekayaan.
Semua itu telah membutakan hatinya dari menerima kebenaran dan tuli dari
nasihat-nasihat ketuhanan. Ketika mereka meminta Qarun untuk bersyukur kepada
Allah, dan mengeluarkan sebagian hartanya untuk zakat, dengan sombong ia berkata
: “Sesungguhnya semua harta yang telah aku dapatkan, tidak lain adalah dari
jerih payahku dan ilmu yang ada padaku”
Sebagaimana disebutkan dalam surat Al- Qashash, ayat 78-82 :
Qarun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada
padaku". Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah
membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak
mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa
itu, tentang dosa-dosa mereka.
Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang
yang menghendaki kehidupan dunia: "Semoga kiranya kita mempunyai seperti apa
yang telah diberikan kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai
keberuntungan yang besar".
Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu,
pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh,
dan tidak diperoleh pahala itu kecuali oleh orang-orang yang sabar".
Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada
baginya suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah. dan tiadalah ia
termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).
Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukanQarun itu
Berkata:Aduhai. benarlah Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Diakehendaki
dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan
karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai
benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah)".(Al-
Qashash, ayat 78-82 )
Nama Qarun diulang sebanyak empat kali dalam Al-Quran, dua kali dalam surah
Al-Qashash, satu kali dalam surah Al-Ankabut, dan satu kali dalam surah
Al-Mu’min. Berulangkali nama Qorun disebut, berarti menandakan betapa pentingnya
kita diharuskan untuk mengambil pelajaran dari kisah tersebut.
Penyebutan didalam surah Al-Ankabut pada pembahasan singkat, tentang pendustaan
oleh tiga orang oknum Thagut, yaitu Qarun, Fir’aun, dan Haman, lalu Allah
menghancurkan mereka.
”Dan (juga) Qarun, Fir’aun dan Haman. sesungguhnya telah datang kepada mereka
Musa dengan (membawa bukti-bukti) keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi,
mereka berlaku sombong di (muka) bumi, dan tiadalah mereka orang-orang yang
luput (dari kehancuran itu).Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa
disebabkan dosanya, maka diantara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan
batu, kerikil dan diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur,
dan diantara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan diantara mereka
ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya
mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.”
(QS.Al-Ankabut: 39-40)
Penyebutan dalam surah Al-Mu’min (Ghafir) pada kisah pengutusan Musa A.S kepada
tiga orang Thagut yang mendustakannya.
“Dan sesungguhnya telah Kami utus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan
keterangan yang nyata, kepada Fir’aun, Haman, dan Qarun, maka mereka berkata, Ia
(Musa) adalah seorang ahli sihir yang pendusta.” (QS. Al-Mu’min: 23-24)
Semoga kita dijauhkan dari fitnah qorun didalam urusan harta duniawi, amiin ya
rabbal alamin..
Saudaraku…ketika kita membaca hadits dibawah ini, tentu sifat ambisi duniawi
yang menyelimuti hati kita akan segera sirna.
مَا مِنْ غَنِيٍّ وَلَا فَقِيرٍ إِلَّا وَدَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَّهُ أُتِيَ
مِنْ الدُّنْيَا قُوتًا
Tidaklah orang kaya dan orang miskin, ketika mereka dihisab pada hari kiamat,
kecuali mereka berandai-andai agar diberi sesuap rizki saja ketika di dunia
(HR.Ibnu Majah )
Mengapa mereka berkata : ”Seandainya aku hanya diberi sesuap rizki saja saat
di dunia”? Itu semua karena semakin banyak harta seseorang, semakin berat
perhitungan hisabnya nanti di akhirat. Dan begitu pula sebaliknya, semakin
sedikit harta yang dimiliki oleh seseorang, semakin ringan pula hisabnya
dihadapan Allah nanti.
يدخل فقراء المؤمنين الجنة قبل أغنيائهم بخمسمائة عام
Orang-orang mukmin yang fakir akan masuk surga lebih cepat lima ratus tahun
dibandingkan dengan orang mu’min yang kaya. ( HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan
disahihkan oleh Al-bani )
Diriwayatkan dari Anas bin Malik berkata : Suatu ketika Rasulullah SAW melewati
salah satu rumah milik sahabat Anshar, yang dipintu rumah tersebut terpasang
qubah mewah. Kemudian Rasulullah SAW bertanya : Apa ini? Para sahabat menjawab :
Ini adalah qubah yang dibangun oleh si Fulan, maka seketika itu Rasulullah SAW
bersabda : Setiap harta yang digunakan untuk hal yang seperti ini ( digunakan
untuk yang berlebih-lebihan yang tidak bermanfaat), ia akan menjadi beban yang
berat besok di hari kiamat.
Kemudian para sahabat menyampaikan sabda Rasul ini kepada pemilik rumah yang
berqubah tersebut, maka seketika itu pemilik rumah langsung menurunkan qubahnya
dari atas pintu rumahnya.
Pada kesempatan yang lain Rasulullah SAW melewati rumah tersebut, ternyata
qubahnya sudah hilang. Kemudian Rasulullah SAW bertanya : Kemana qubah yang
kemarin? Maka sahabat menjawab : Pemiliknya telah menurunkannya, setelah
mendengar sabdamu ya Rasulullah !. Kemudian Rasulullah SAW berdo’a : Semoga
Allah merahmatinya , semoga Allah merahmatinya. ( HR. Ibnu Majah )
Tidaklah harta yang digunakan selain di jalan Allah, malainkan akan memperberat
beban punggungnya di hadapan hisab