Kamis, 02 Juni 2011

Waspadai! Deklarasi Wadah Aliran Sesat Syiah

Waspadai! Deklarasi Wadah Aliran Sesat Syiah

Sesama aliran sesat tampaknya saling dukung mendukung. Hingga walaupun berbagai ormas Islam bahkan MUI menolak adanya deklarasi wadah aliran sesat syi’ah bernama MUHSIN (Majelis Ukhuwah Sunni-Syi’ah Indonesia) ternyata nekat diselenggarakan dan juga aliran sesat LDII hadir.
Deklarasi kelahiran Muhsin (Majelis Ukhuwah Sunni—Syiah Indonesia) dilangsungkan di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/5 2011), setelah gagal karena ditolak oleh berbagai pihak ketika akan mendeklarasikannya di Masjid Istiqlal bulan lalu.
Penamaan Sunni-Syiah itu sendiri telah diprotes MUI, karena jelas syi’ah itu beda prinsip dalam aqidah dengan sunni (Ahlus Sunnah). Sehingga DMI (Dewan Masjid Indonesia) yang bekerjasama dengan Ijabi (Ikatan Jamaah Ahlul Bait) wadah aliran sesat syi’ah mendirikan apa yang disebut MUHSIN (Majelis Ukhuwah Sunni—Syiah Indonesia) itu tidak bisa mewakili Sunni. Tapi itu hanya DMI dan Ijabi,menurut Amidhan dari MUI bernada protes keras.
Vivanews memberitakan, Deklarasi Sunni-Syiah Indonesia ini digagas Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia yang diwakili oleh Ketua Departemen Kepemudaan dan Remaja, Daud Poliradja. Sementara, dari kalangan Syiah digagas Pengurus Pusat Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (Ijabi).
Deklarasi dibacakan sebelum shalat Jum’at oleh Ketua Dewan Syuro Ijabi, Jalaluddin Rakhmat; Ketua Departemen Kepemudaan dan Remaja DMI, Daud Poliraja, dan Ketua Ijabi, Furqan Bukhari. Dewan Ketahanan Nasional sendiri merupakan lembaga yang langsung diketuai Presiden SBY.
Mediaindonesia.com memberitakan, Deklarasi itu dihadiri oleh Lembaga Macan Kemayoran (LMK), Aliansi Masyarakat Peduli Bangsa (AMPB), Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Dihadiri pula oleh Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam Laksma TNI Christina M Rantetana,Sekretaris Jendral Dewan Ketahanan Nasional Manahan Daulay, dan Duta Besar Republik Islam Iran Mahmoud Farazandeh.
Sementara Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto dan beberapa perwakilan lembaga Islam dan organisasi masyarakat seperti MUI, FPI dan FBR, tidak tampak hadir, padahal mereka sudah diundang. “Kami tidak tahu mengapa tidak hadir, tapi kami sudah mengirimkan undangannya,”kata Daud.
” Pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga kami undang tetapi menolak untuk hadir,” kata Ketua Dewan Syura IJABI Jalaludin Rakhmat di sela pendeklarasian.Berbagai pihak dikhabarkan telah menolak deklarasi itu ketika akan dilangsungkan di Masjid Istiqlal bulan lalu. DMI tidak pernah terdengar mengaku dirinya Syi’ah, sebagaimana jarang terdengar pula apa kegiatannya, kecuali di antaranya semacam menarik-narik orang untuk kepentingan tertentu. Misalnya di masa Orde Baru, DMI akan menyelenggarakan apa yang disebut saat itu sebagai kebulatan tekat, yakni semacam “sumpah” politik yang berisi dukungan kepada partai penguasa yang sedang jaya yaitu Golkar. Namun khabarnya acara kebulatan tekat nasional itu gagal total, karena Menteri Agama saat itu konon tidak mengizinkannya, padahal di antara undangan dari luar Jawa sudah ada yang hadir. Khabar berikutnya, setelah acara kebulatan tekat nasional itu gagal, lalu di antara pengurus DMI jatuh sakit.
Sementara itu sabili.co.id memberitakan, MUHSIN juga akan merencanakan deklarasi di seluruh Indonesia.alau nanti benar dilaksanakan, berarti DMI tidak mau peduli kepada penderitaan Ummat Islam Sunni yang didhalimi di negeri syi’ah di Iran. Para ulama Sunni dibunuhi, masjid-masjidnya dihancurkan, bahkan madrasah Sunni juga tidak dibolehkan. Sampai sekarang Ummat Islam Sunni tidak punya masjid di Teheran ibukota Iran. Konon kalau berjum’atan mereka harus ke kedutaan-kedutaan Negara-negara Islam di Teheran. Dan kalau mengadakan shalat Jum’at di rumah maka bisa digerebeg.
Sedangkan syi’ah itu bencinya terhadap Islam lebih besar dibandingkan orang kafir . Contohnya di Taheran Iran tidak ada lagi satu pun masjid Sunni (Ahlus Sunnah), Syaikh Taskhiri ulamanya orang-orang Syi’ah ketika ditanya wartawan di Afrika Utara bagaimana kalau dibangun masjid Sunni di Taheran? Ia menjawab kalau saat ini belum saatnya. Malah saat sebuah rumah menyelenggarakan Shalat Jum’at berjamaah malah digrebeg. Kemudian pemerintah Syi’ah di Iran itu membunuhi para ulama Sunni dan menghancurkan masjid-masjid Sunni. Padahal di London dan negeri-negeri kafir lainnya saja masjid boleh didirikan.
selengkapnya ada di http://www.nahimunkar.com/waspadai-deklarasi-wadah-aliran-sesat-syiah-dihadiri-aliran-sesat-ldii/#more-5218