5 KARAKTER PEMBURU DOLAR
Imam Sufyan As-Tsauri :
1. Panjang angan-angan
2. Rakus yang berlebihan
3. Kikir yang melampaui batas
4. Tidak memiliki sifat Waro’ ( tidak peduli halal haram )
5. Lupa terhadap kehidupan akhirat
PEMBAHASAN
1. Panjang angan-angan
قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنيَا يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ.
“Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: Semoga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar". (QS.Al-Qosos : 79 )
2. Rakus yang berlebihan
Di dalam urusan harta, manusia tidak pernah menjumpai kata-kata “ CUKUP “. Yang ada adalah kata-kata “ INGIN”.
لو كان لابن آدم واديان من مال لابتغى لهما ثالثا
“Seandainya manusia memiliki dua gunung harta, pasti ia akan mencari gunung harta yang ketiga”.
( HR. Bukhari, Muslim )
3. Kikir yang melampui batas
Syekh As-Syahid Abdullah Azzam berkata : “Sesungguhnya manusia itu lebih pelit dengan hartanya ketimbang dengan jiwanya”.
Artinya : Para pecinta harta duniawi, semakin bertambah hartanya dalam tumpukan milyaran rupiah, bersamaan itu pula bertambah sifat kikirnya. Karena ia merasa bahwa mencari uang itu tidak mudah, harus memeras otak dan tenaga, mengeluar modal yang besar, menanggung resiko kebangkrutan dan berbagai macam alasan lainya. Jadi mengapa harus diberikan kepada orang lain dengan cuma-cuma ? Orang yang seperti ini adalah QORUN GAYA BARU
sesungguhnya manusia diciptakan dalam keadaan keluh kesah, ketika tertimpa musibah ia mengeluh, dan ketika bertambah harta, ia teramat kikir .
( QS. Alma’arij : 29-31)
“Syetan selalu menjanjikan kefakiran kepadamu dan memerintahkan perbuatan keji, sedangkan Allah selalu menjanjikanmu ampunan dan anugerah. Dan Allah maha luas lagi maha mengetahui”.
(QS.Al- baqoroh : 267)
Kamu sekali-kali tidak sampai kepadakebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (QS.Ali Imran : 92)
4. Tidak memiliki sifat Waro’ ( tidak peduli halal haram )
ليأتين على الناس زمان لايبالى المرء من أين أخذ المال من حلال أو من حلال أو من حرام
Akan datang suatu masa, dimana manusia sudah tidak memperdulikan halal haram dalam urusan rizkinya ( HR. Bukhori)
من اشتر ثوبا بعشرة دراهم وفيه درهام واحد من حرام لم يقبل الله له صلاة ما دام عليه
“Barangsiapa yang membeli pakaian dengan sepuluh dirham yang didalamnya tercampur satu dirham yang haram, maka Allah tidak menerima sholatnya selagi pakaian itu menempel di badannya”.
( HR. Ahmad, Baihaqi )
5. lupa terhadap kehidupan akhirat
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu
sampai kamu masuk ke dalam kubur
(QS. Al-Insyiroh : 1-2)